8.3 C
New York
Friday, April 19, 2024

Bongkar-bongkaran Borok Korupsi Jelang Pemilu 2024, Demokrat-PDIP Memanas

Jakarta, MISTAR.ID
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra berdebat soal kasus korupsi dengan Anggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu jelang Pemilu 2024.

Adu mulut itu terjadi pada program Kontroversi di MetroTV. Perdebatan terjadi saat membahas klaim Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Herzaky memulai perdebatan dengan menyinggung kasus korupsi yang melibatkan kader PDIP Harun Masiku. Dia mengaitkan kasus itu dengan kecurangan pemilu.

“Fakta hukum, 2019 Komisioner KPU Wahyu Setiawan ditangkap karena kasus suap. Yang terlibat siapa? Ada eks Bawaslu yang caleg PDIP. Lalu ada juga Harun Masiku yang terlibat, yang masih buron seribu hari lebih. Itu fakta hukumnya,” kata Herzaky, Kamis (22/9/22).

Adian pun memberikan responnya dengan mempertanyakan fakta hukum di dalam pernyataan Herzaky itu. Dia langsung menyerang balik Demokrat dengan kasus korupsi yang melibatkan ketua umum partai.

Baca juga:Hadapi Proses Administrasi di Pemilu 2024, PDI Perjuangan Sumut Bekali Personil tentang Kesekretariatan

“Itu perorangan, tapi kalau korupsi yang dilakukan ketua umum partai, itu uangnya lari ke mana? Itu uangnya lari ke mana?” ucap Adian dengan nada meninggi.

Adian tak menyebut ketua umum partai mana yang dimaksud. Namun, Herzaky langsung membalas pernyataan Adian itu dengan mengungkit kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menyeret mantan elite PDIP sekaligus eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.

“Wabendum Partai (PDIP) Juliari Batubara, kasihan, bansos lagi covid, utang, kita buat bansos itu untuk rakyat kecil, lagi susah, kasihan lagi pandemi, rakyat susah, bansos dikorupsi, bansos dikorupsi,” ujarnya.

Adian bersikukuh dengan pernyataannya. Dia terus menyinggung korupsi yang dilakukan ketua umum.

“Ketua umum partai korupsi, uangnya lari pasti ke mana?” ucapnya.

Sebagai informasi, pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan SBY di Rapimnas Partai Demokrat 2022 telah memicu perdebatan PDIP dengan Partai Demokrat beberapa hari terakhir.

AHY menyindir pemerintahan Jokowi hanya menggunting pita proyek infrastruktur yang dimulai era SBY. Dia juga menyindir program bantuan langsung tunai (BLT) kenaikan harga BBM.

Baca juga:Sentuh Demokrat Siantar, Lokhot Nasution: Istri AHY Itu Orang Batak!

“Dulu dihina-hina BLT kita. ‘Apa itu BLT, hanya untuk menghamburkan uang negara?’ Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin,” kata AHY pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/22).

Sementara itu, SBY melemparkan dugaan upaya mengarahkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti dua pasangan capres-cawapres ke publik.

Dia juga menyebut ada kemungkinan pilpres berjalan tak adil, alias penuh kecurangan.

“Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ungkap SBY. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles