10.1 C
New York
Sunday, May 5, 2024

PLN Belum Menerima Kompensasi US$3 Miliar Dari Pemerintah

Jakarta, MISTAR.ID

Perusahaan listrik milik negara PLN mengatakan belum menerima kompensasi senilai miliaran dolar dari pemerintah karena menawarkan daya kepada pelanggan di bawah harga pasar.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, Rabu (17/6/20), perusahaan utilitas masih menunggu pemerintah untuk mengucurkan dana, yang berjumlah Rp45 triliun (US$3,17 miliar).

“Mereka mengatakan akan dibayarkan tahun ini,” kata mantan bankir itu kepada anggota parlemen dalam dengar pendapat Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Dikeluhkan Tarif Naik, PLN Sebut Pelanggan Banyak Pemakaian Listrik

Pemerintah berutang kepada satu-satunya perusahaan distribusi listrik Indonesia untuk subsidi listrik yang terjadi selama dua tahun terakhir. PLN akan menerima Rp23 triliun untuk subsidi pada 2018 dan Rp15 triliun untuk 2019.

Menyalurkan dana kompensasi sangat mendesak bagi PLN yang kekurangan uang karena perusahaan menghadapi risiko arus kas pada kuartal kedua, karena skema pembayaran tagihan yang diperkenalkan setelah kegagalan baru-baru ini.

Sekitar 4,6 juta pelanggan perumahan PLN melaporkan lonjakan tagihan listrik mereka pada Juni di tengah implementasi kebijakan “kerja dari rumah” yang diperkenalkan pemerintah untuk menahan penyebaran Covid-19.

Baca juga: PLN Tekankan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik

PLN juga menghadapi masalah arus kas karena plafon harga listrik yang rendah dan investasi pembangkit listrik yang tinggi. Selain itu, perusahaan ini memberikan diskon kepada 31 juta rumah termiskin di Indonesia sebagai bagian dari upaya bantuan Covid-19.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelumnya mengumumkan miliaran dolar sebagai kompensasi untuk BUMN besar, termasuk Rp48,46 triliun untuk PLN. Perusahaan-perusahaan negara lainnya, seperti perusahaan pengangkutan nasional Garuda Indonesia dan pembuat baja Krakatau Steel, akan menerima jaminan modal kerja.

“Pemerintah memiliki kewajiban kepada BUMN yang berjumlah Rp108,48 triliun,” kata juru bicara kementerian Arya Sinulingga pada 5 Juni.

PLN membukukan rugi bersih Rp38,9 triliun pada kuartal pertama tahun ini, turun dari laba bersih Rp4,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu, setelah nilai tukar rupiah jatuh ke rekor terendah terhadap dollar pada bulan Maret.(thejakartapost/ja/hm03)

Related Articles

Latest Articles