7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Oknum TNI Membelot Gabung ke KKB Papua Dicap Pengkhianat

Jakarta, MISTAR.ID

Oknum prajurit TNI Pratu Lukius Y Matuan yang diduga membelot ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dicap pengkhianat. Dia diduga bergabung KKB pimpinan Sabinus Waker.
Pratu Lukius tergabung bersama Raider 400 dan sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021. Namun kini dia sudah dianggap sebagai pengkhianat dan masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.

“Memang benar saat ini Pratu Lukius, yang sebelumnya tergabung dalam Yonif Raider 400, bergabung dengan KKB,” ujar Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo seperti dilansir Antara, Sabtu (17/4/21).

Baca Juga: Oknum Brimob Diduga Pemasok Senjata ke KKB Papua Diselidiki

Lukius diperkirakan kabur sejak 12 Februari tanpa membawa senjata. Aparat akan menindak Lukius.

“Aparat keamanan dipastikan akan melakukan penindakan bila menemukannya,” ujar Brigjen Suswatyo.

Data yang dihimpun menyebutkan Pratu Lukius Matuan merupakan anggota Yonif 410 yang diperbantukan ke Raider 400 dan sama-sama berada di bawah Kodam 4/Diponegoro.

Setelah ditelusuri, jejak digital Lukius ternyata banyak berteman dengan akun pro-KKB.

Baca Juga:Prajurit TNI Ditembak Saat Berbelanja Di Warung Di Papua

Sebelumnya, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan Pratu Lukius desersi dan membelot dengan bergabung ke KKB Papua per 12 Februari 2021.

Belum diketahui alasan Pratu Lukius desersi dan bergabung dengan OPM. Namun dipastikan Pratu Lukius tak membawa senjata saat membelot ke KKB.

“Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya,” kata Suriastawa.

Suriastawa menyebut prajurit itu telah dihentikan hak-haknya, termasuk gaji. Kalaupun dia kembali ke TNI, dia tetap dipecat.

Baca Juga: Masyarakat Adat Tolak Perluasan Lahan Tambang Freeport

Simak ulah keji KKB Papua dalam sepekan terakhir yang membuat masyarakat ketakutan di halaman selanjutnya.

“Dia sudah tiga hari lebih kabur, kalau pun dia kembali, ya dia tetap dipecat. Gaji dan hak-haknya dia sudah distop,” ucap Suriastawa.

Suriastawa mengatakan soal pengkhianatan prajurit TNI itu pun telah disiarkan oleh pihak KKB.

“(Kabar) dari kelompok itu, berita TPNPB menyampaikan bahwa memang dia mau bergabung masuk ke sana. Kalau memang diculik pasti (TPNPB) pasti lebih bangga menyebutkan. Tapi ini pasti dia (prajurit yang membelot) melarikan diri (dari TNI),” jelas Suriastawa.

Baca Juga: Mengenal Vanuatu, Negeri ‘Seupil’ yang Coba Usik Indonesia Soal Papua

Suriastawa mengatakan front OPM sudah frustrasi. Dalam tubuh OPM disebut ada tiga front yang punya tugas masing-masing.

“Ketiga front OPM sudah frustrasi. Front politiknya frustrasi karena upaya menggagalkan revisi UU Otsus tidak berhasil. Front bersenjata frustrasi karena posisinya makin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI. Front klandestinnya juga frustrasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar,” jelasnya.

Diketahui, dalam seminggu terakhir terjadi kekerasan yang dilakukan KKB di Kabupaten Puncak, Papua. Terbaru, seorang pelajar di Ilaga, Kabupaten Puncak, bernama Ali Mom ditembak mati pada Kamis (15/4) sekitar pukul 19.00 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan sebelum ditembak, pelajar tersebut dihubungi orang tak dikenal untuk membeli rokok dan pinang kemudian diminta diantar ke Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Baca Juga: Jokowi: Pemekaran Papua Aspirasi Dari Bawah

Korban memenuhi permintaan tersebut. Korban mengantar barang-barang tersebut ke lokasi yang telah disebutkan dengan menggunakan sepeda motor. Namun di jalan dia dihadang dan ditembak hingga tewas.

Sebelumnya, KKB telah membunuh tiga warga sipil lainnya yang berprofesi sebagai guru hingga tukang ojek. KKB juga merusak sekolah, rumah warga, dan membakar rumah anggota DPRD di Beoga.

Pada Kamis (8/4) lalu, seorang guru SD atas nama Oktavianus Rayo (43) tewas ditembak KKB di Kampung Julukoma. Pada Jumat (9/4), guru SMP bernama Yonathan Randen tewas ditembak KKB. Tukang ojek bernama Udin (41) tewas ditembak KKB di Pasar Ilaga, pada Rabu (14/4). Pada Kamis (15/4), seorang pelajar SMA di Ilaga tewas ditembak KKB.(detik/hm13)

Related Articles

Latest Articles