12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Nakes RSD Wisma Atlet Makin Sibuk, Terisi 6.030 Pasien Covid-19 Sisa Tempat Tidur 1.364

Jakarta,MISTAR.ID

Dari daya tampung 7.364 tempat tidur di RS Darurat Wisma Atlet, sudah terisi 6.030 dan hanya tersisa 1.364 tempat tidur. Kapasitas Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk pasien covid-19 saat ini 81,55 persen.

Hari ini hingga pukul 08.00 WIB, tambahan pasien berjumlah 218 orang.

“Semula yang dirawat total 5.812 orang, saat ini total yang dirawat menjadi 6.030 orang. Jadi per hari ini tambahan pasien sebanyak 218 orang,” kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan, Sabtu (19/6/21).

Baca Juga: Geger! Kasus LGBT Nakes dan Pasien Corona di Wisma Atlet

Jumlah itu adalah total keseluruhan pasien yang dirawat di tower 4,5,6 dan 7.

Kapasitas Wisma Atlet semula 5.994 tempat tidur. Belakang ada tambahan 1.400 tempat tidur seiring dengan lonjakan kasus yang ada dalam beberapa hari terakhir.

Kemarin tambahan kasus covid-19 hampir menyentuh angka 13 ribu kasus.

Menurut Aris sejak dibuka pada Maret 2020 lalu, Wisma Atlet telah merawat pasien covid-19 sebanyak 94.756 orang. Dari angka tersebut sebanyak 92 orang meninggal saat menjalani perawatan.

Baca Juga: Pasien Sembuh Covid-19 Di RSD Wisma Atlet Capai 10.387 Orang

Selain Wisma Atlet Kemayoran, Aris juga merinci saat ini sebanyak 1.026 orang dirawat di Wisma Atlet Pademangan, tepatnya di tower 8.

Tambahan pasien di tempat itu kata Aris lebih tinggi dari Wisma Atlet Kemayoran, yakni sebanyak 372 orang.

“Semula yang dirawat sebanyak 664 orang, saat ini total menjadi 1.026 orang. Jadi ada penambahan sebanyak 372 orang,” kata dia.

Baca Juga: Kabar Baik! 7.714 Pasien RS Wisma Atlet Sembuh dari Covid-19

Selain tempat tidur yang masih terbatas, tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet juga dikabarkan makin sibuk. Para nakes ini sampai menangani pasien di empat lantai.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mengaku telah menemukan beberapa Rumah Sakit (RS) yang melakukan triase pasien alias proses penentuan atau seleksi pasien terpapar virus corona (Covid-19) yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Anggota Satgas Covid-19 IDI Erlina Burhan menyebut kondisi itu terjadi seiring dengan mulai penuhnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di berbagai RS di Tanah Air belakangan ini.

Baca Juga: Di RSD Wisma Atlet, 3.035 Pasien Covid-19 Sembuh

Ia menyebut beberapa kali mendapatkan cerita dari teman sejawat yang menyebutkan antrean pasien Covid-19 dengan gejala berat sudah mengular di sejumah IGD RS, sementara ketersediaan alat bantu pernapasan terbatas.

“Misalnya ada 9 tabung oksigen, pasien ada 20 orang, kan itu ada dilematis bagi dokter untuk memutuskan akan diberi oksigen. Dan itu sungguh situasi tidak menyenangkan bagi nakes, dokter apalagi keluarga pasien. Dan kondisi itu sudah terjadi pada beberapa RS,” kata Erlina dalam acara daring, Jumat (18/6/21).(CNN/hm13)

 

Related Articles

Latest Articles