9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Menristek Update Vaksin Merah Putih, Diproyeksikan Masuk Uji Klinis Fase 1

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyampaikan update terbaru terkait pengembangan vaksin COVID-19 Merah Putih.

Menteri Bambang berharap vaksin akan efektif melawan berbagai varian COVID-19. Hal ini karena bibit vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan isolat virus yang ada di Indonesia. Saat ini beberapa varian dan mutasi sudah diidentifikasi mulai dari D614G, B117, N439K, dan E484K.

Dengan waktu pengembangan vaksin yang diproyeksikan mulai masuk uji klinis fase 1 di pertengahan-akhir 2021, Bambang mengatakan sudah seharusnya peneliti memperhatikan berbagai varian. Berjaga-jaga bila ada mutasi atau varian yang bisa mempengaruhi kinerja vaksin.

Baca Juga: Tanpa Persetujuan BPOM, Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan

“Dengan waktu yang ada, mudah-mudahan pengembangan vaksin merah putih juga sudah memperhatikan strain atau varian baru yang saat ini mulai ditemukan di Indonesia berasal dari negara lain,” kata Bambang dalam konferensi pers bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan ditulis Rabu (14/4/21).

“Karena segala sesuatu sangat mungkin terjadi, sehingga kita harus selalu waspada dan selalu mengupdate hasil penelitian kita agar relevan dan berguna bagi upaya menjaga kesehatan serta benar-benar bisa mengendalikan pandemi dengan baik,” lanjutnya.

Vaksin Merah Putih rencananya akan dimanfaatkan sebagai booster untuk menjaga imunitas masyarakat. Diketahui imunitas yang diperoleh dari vaksin atau infeksi alami kemungkinan tidak bersifat permanen sehingga mungkin perlu vaksinasi berkala untuk mempertahankan imunitas.

Baca Juga: BPOM Telusuri Vaksin Covid Terawan, Benarkah Berlaku Seumur Hidup?

Perkembangan terkini riset vaksin Merah Putih di 6 institusi yang terlibat adalah sebagai berikut.

1. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman

Platform: Subunit Protein Rekombinan
Progres: Riset pengembangan dan persiapan uji hewan untuk proof of concept.

2. Universitas Airlangga (Unair)

Platform: Inactivated Virus dan Adenovirus
Progres: Preklinis, Persiapan Uji Klinis, Produksi Seed Vaccine

3. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Platform: Rekombinan
Progres: Transfeksi ke dalam sel mamalia dan karakterisasi protein

4. Institut Teknologi Bandung (ITB)

Platform: Subunit Protein Rekombinan dan Adenovirus Vector
Progres: Purifikasi Protein Subunit dan Produksi Vector Adenovirus

5. Universitas Indonesia (UI)

Platform: DNA, mRNA, dan Virus Like Particles
Progres: Riset pengembangan dan persiapan uji hewan untuk proof of concept

6. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Platform: Subunit Protein Rekombinan
Progres: Pengembangan DNA sintetik ke vector prokariot dan sel mamalia.(CNBC/HM13)

Related Articles

Latest Articles