9.1 C
New York
Friday, March 29, 2024

Media Asing Sorot Menhan Prabowo dan Ferdy Sambo, Ini Alasannya

Jakarta, MISTAR.ID
Untuk saat ini, ada dua hal yang menarik perhatian dan bahkan menjadi sorotan media asing. Meski kedua hal ini mempunyai pemberitaan yang sangat berbeda, namun informasinya sangat dinantikan khalayak banyak. Dia adalah, Irjen Ferdy Sambo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Nama Irjen Ferdy Sambo, mencuat dan menjadi pemberitaan media asing karena terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat (Brigadir J).

Dari Singapura, media terkemuka Channel News Asia (CNA) menyoroti status Irjen Ferdy Sambo yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Media itu bahkan juga menyebutkan terkait peluang hukuman mati atas kasus ini.

“Polisi Nasional Indonesia telah mendakwa jenderal bintang dua Ferdy Sambo dengan pembunuhan berencana, setelah pengawalnya meninggal di rumah jenderal bulan lalu karena beberapa luka tembak,” tulis media itu dikutip Sabtu, (13/8/2022).

Baca Juga:Mahfud MD: Motif Sambo Bunuh Brigadir J Hanya Boleh Didengar Orang Dewasa

Tak hanya dari negara tetangga, media internasional asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), juga ikut memberitakan kasus ini. Media itu memfokuskan pemberitaan pada instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Polri mampu menuntaskan kasus ini.

“Presiden Widodo mendesak penyelidikan ‘transparan’ karena pembunuhan ajudan polisi mengguncang keyakinan,” lapor media itu.

Lalu, selain dari Singapura dan Hong Kong, media Australia, The Age, juga memberitakan penyidikan kasus ini. Media itu menggambarkan perintah Jokowi hingga pengakuan Bharada Richard Eliezer Lumiu atau Bharada E.

Baca Juga:Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Kapolri: Motif Masih Didalami

“Kasus tersebut, yang telah mendominasi berita utama di Indonesia selama berminggu-minggu, berubah secara dramatis minggu lalu setelah Lumiu mengatakan kepada penyelidik bahwa tidak ada baku tembak,” kata media itu.

Sebelumnya, Polri telah menetapkan beberapa tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Salah satu tersangka itu adalah Irjen Ferdy Sambo.

Kemudian, Prabowo Subianto tiba-tiba menjadi sorotan media asing setelah keinginan sang menteri untuk kembali mengikuti kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Prabowo yang kini masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya dipastikan akan kembali mengikuti pagelaran pesta demokrasi yang akan digelar dalam kurang dari dua tahun lagi.

Baca Juga:Gelar Pertemuan, Prabowo dan Menhan Jepang Sepakat Menentang China di LCS

Hal tersebut terungkap kala Prabowo mendaftarkan Partai Gerindra sebagai peserta Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada awal pekan ini.

“Ya kita lihat hasil rapimnas. Tapi kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat, tentunya harus saya terima dengan baik seandainya nanti dicalonkan,” kata Prabowo.

Kantor berita Reuters merilis artikel berjudul ‘Indonesia defence minister Prabowo signals another run for presidency’ pada 9 Agustus 2022. Selain memberitakan pernyataan Prabowo di KPU, Reuters juga mengutip pandangan analis Center for Strategic and International Studies (CSIS) Edbert Gani.

Menurut Gani, Prabowo merupakan salah satu kandidat kuat dalam Pilpres mendatang. Apalagi, posisi Prabowo merupakan salah satu menteri dalam kabinet dan petahana, yaitu Jokowi, tidak dapat berpartisipasi dalam kontestasi 2024.

Baca Juga:Menhan AS Telepon Prabowo, Bahas Kerjasama Pertahanan

Dalam artikelnya, Reuters menulis kalau ini akan menjadi percobaan ketiga Prabowo dalam pilpres.

Sebelumnya, Prabowo kalah dua kali saat berhadapan dengan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Reuters juga menulis kalau Prabowo adalah satu dari tiga politisi populer sebagai bakal capres selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

The Diplomat pun merilis artikel berjudul ‘Indonesia Defense Minister Readies for Third Presidential Run’ pada Rabu (10/8/2022). Menurut The Diplomat, pernyataan Prabowo menunjukkan manuver politik elite politik Indonesia sudah memasuki tahap lanjut 18 bulan jelang Pilpres.(cnbc/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles