9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Mahfud MD: New Normal Masih Sebatas Wacana

Jakarta, MISTAR.ID

Rencana pemrintah menerapkan era new normal menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan akhir-akhir ini. Ada yang setuju, dan banyak juga yang menentangnya, dengan berbagai alasan.

Menjawab polemik tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD buka-bukaan soal new normal di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, new normal masih sebatas wacana.

hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Halal bi Halal IKA UNS yang disiarkan di kanal Youtube Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa (26/5/20), seperti dilansir cnnindonesia.com.

“Sekarang ini pemerintah, saya katakan sebagai Menko Polhukam, ada wacana, belum keputusan wacana bagaimana tentang new normal ini,” kata Mahfud saat memberikan sambutan.

Menurut dia, ada tiga jenis pemodelan matematis terkait penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu.

Ketiga model itu diajukan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, hingga Kantor Staf Presiden.

“Dan ketemu semua. Oh ini ada penurunan kalau ada pembatasan gerakan. Semua bisa diitung, Jakarta kan sekarang 0,9, tapi di sisi lain ada yang tinggi sekali seperti di Gorontalo, di Jatim,” kata Mahfud.

Baca Juga:Ini Panduan Menkes Cegah Covid-19 Di Tempat Kerja Era New Normal

Ia menyatakan, saat ini pemerintah sedang berpikir bagaimana masyarakat tetap hidup normal dengan fakta virus corona masih berada di tengah-tengah masyarakat.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini pun tak menampik bila wacana new normal itu diperdebatkan oleh banyak pihak. Mahfud menilai wajar bila wacana tersebut masih menjadi perdebatan di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan, Mahfud mencontohkan bahwa sesama dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih berbeda pendapat terkait wacana tersebut.

“Bagaimana yang terbaik? Mari kita diskusikan. Belum ada keputusan apapun soal itu, semua masih wacana dan kontroversi masih ada. Tapi kita harus hadapi itu,” kata Mahfud.

Hari ini, Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal di stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia. Jokowi berharap kondisi ini bisa membuat kurva Covid-19 di Indonesia menurun.

“Kita melihat bahwa R0 dari beberapa provinsi sudah di bawah 1 dan kita harapkan akan semakin hari semakin turun,” ujarnya.

Sebagai informasi, pemerintah memang menggunakan indikator penularan berdasarkan reproduction rate dengan skala R0. Reproduction rate ini adalah sebuah angka yang menunjukkan bagaimana daya tular sebuah virus atau sebuah bakteri atau sebuah penyakit.

Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Covid-19 memiliki skala 1,9-5,7 di seluruh dunia. Artinya, dalam skala R0, satu orang Indonesia bisa menularkan dua sampai tiga orang.

Baca Juga:Ini Dia Aturan New Normal Bagi Karyawan!

Kementerian PPN/Bappenas pernah mengemukakan pemerintah berupaya menurunkan angka tersebut di bawah 1. Artinya, tidak sampai menularkan orang lain.

Jokowi pun telah menegaskan mulai hari ini akan menerjunkan aparat keamanan untuk mengawasi tiap wilayah di era new normal.

“Mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri pasukan untuk berada di titik-titik keramaian dalam rangka mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan PSBB,” kata Jokowi.

Eks Wali Kota Solo itu menegaskan pasukan-pasukan tersebut akan diterjunkan di 4 provinsi dan 25 kabupaten kota. Hal tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat semakin disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di era new normal.

“Kita harapkan kurva dari penyebaran Covid-19 akan semakin menurun. Kita melihat R0 di beberapa provinsi sudah di bawah satu. Kita harapkan semakin turun dengan digelarnya pasukan TNI dan Polri di lapangan secara masif,” ujar Jokowi.(cnnindonesia/hm01)

Related Articles

Latest Articles