14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Mahfud MD Akui Bentuk Radikal Ada Tiga Jenis

Medan | MISTAR.ID Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) RI Prof M Mahfud MD mengakui, saat ini ada tiga bentuk radikalisme yang terjadi. Diantaranya ujaran kebencian, jihad terorisme dan wacana atau sosialisasi pada kaum milenial yang bertentangan kepada Pancasila.

“Ujaran kebencian itu yang menganggap orang lain yang berbeda, itu harus dilawan, jihad teroris itu biasa membunuh orang dengan meledakkan diri, dan wacana paham yang bertentangan dengan Pancasila kepada anak milenial,” ucapnya usai memberi mata kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Selasa (26/11/19).

“Untuk menindak ujaran kebencian itu sudah banyak undang-undangnya. Ada fitnah, perencanaan, berita bohong, hoax. Yang dimaksud milenial itu dengan cara lewat wacana pendidikan, sosialisasi, pertemuan diskusi, kemudian dari kurikulum di semua lembaga pendidikan,” ucap dia.

Namun demikian, Mahfud mengaku kalau pemerintah saat ini telah melakukan penangkalan terhadap bentuk-bentuk maupun aksi radikalisme. Salah satu cara menanggulani aksi radikalisme itu yakni terbentuknya Surat Ketupusan Bersama (SKB) dari 11 instansi.

“Itu dalam rangka menanggulangi radikalisme, tapi insyaallah radikalisme itu mulai berkurang karena langsung kita antisipasi,” sebutnya.

Mahfud mengakui aksi jaringan teroris pada tahun 2019 sudah mulai berkurang dibanding dengan tahun 2018 dan 2017. “Yang terjadi yakni kejadian di Medan (Polrestabes Medan) dan penusukan Pak Wiranto,” ungkapnya.

Namun sebut dia, saat ini tindakan aksi terorisme sudah berubah. “Kalau dulu tindakan teror dilakukan orang yang sudah tua dan laki-laki dewasa, tetapi sekarang prempuan ikut (aksi terorisme di Sibolga dan penusukan Wiranto). Ada prempuan yang terlibat langsung, bahkan anak-anak juga ada yang terlibat,” ucapnya.

Pemerintah sendiri, sebutnya, telah melakukan reradikalisasi terhadap para eks radikal. “Eks radikal itu sudah reradikalisasi. Misalnya Ali Imron disuruh pidato kalau radikal itu berbahaya. Kemudian Ali Fauzi juga dilibatkan berceramah tentang bahaya teroris. Kemudian kita lakukan pembinaan,” ujarnya.

Reporter: Saut Hutasoit
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles