11.5 C
New York
Thursday, May 2, 2024

KPK Tangkap 1.300 Pejabat, 86 Persen Bergaya Hidup Mewah

Jakarta, MISTAR.ID

Masih banyak pejabat negara yang terang-terangan memperlihatkan gaya hidup hedon dan bermewah-mewahan. Sebaliknya hanya segelintir saja pejabat negara yang tampil sederhana kendatipun memiliki banyak harta (low profile).

Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua mengatakan gaya hidup mewah pejabat negara dapat menyuburkan praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).

Ia mengatakan dari 1.300an orang yang ditangkap KPK, sebanyak 86 persen adalah orang-orang berpendidikan tinggi namun memiliki gaya hidup hedon. Karena gaya hidup hedon tersebut banyak pejabat negara yang melakukan korupsi.

Baca Juga:KPK OTT Pejabat Pemkab Langkat

Selain itu menurutnya, gaya hidup glamor pejabat negara yang jauh dari kesederhanaan dapat meningkatkan beban pengeluaran negara bahkan membuat kerugian dan menambah utang negara.

Abdullah pun memotret gaya hidup mewah yang dipertontonkan sejumlah pejabat negara dalam beberapa kasus yang terjadi belakangan ini.

Seperti, memiliki mobil dinas mewah dan mobil pribadi yang harganya miliaran rupiah, menggelar pesta pernikahan atau ulang tahun secara mewah, mengendarai jet dan helikopter untuk keperluan pribadi dan lainnya.

Baca Juga:Ketua KPK Prihatin Penangkapan Pejabat Terkait Suap Terus Terjadi

Menurut Abdullah, pejabat negara yang kerap menampilkan gaya hidup hedon disebabkan kurangnya pemahaman agama. Mereka yang senang tampil bermewah-mewahan tidak memahami filosofi dari ibadah puasa yang salah satu tujuannya untuk melahirkan sikap peduli terhadap kaum dhuafa.

Selain itu gaya hidup hedon disebabkan hasrat yang tinggi atau tergila-gila untuk mengejar status sosial di mata publik.

“Mereka malu kalau tinggal di kampung dan naik kendaraan umum atau hanya mobil sederhana. Mereka merasa harus tinggal di daerah elit, mereka juga merasa harus mengendarai mobil mewah,” kata Abdullah Hehamahua beberapa hari lalu.

Baca Juga:KPK Sebut 70,3 Persen Harta Pejabat Negara Naik Selama Pandemi

Sementara itu pendakwah yang juga pimpinan Daarul Qur’an KH Ahmad Jamil mengatakan orang yang menjadi pejabat negara akan menjadi figur publik. Karena statusnya itu seorang pejabat negara akan menjadi pusat perhatian publik.

Hampir setiap aspek hidup pejabat negara akan menarik perhatian publik. Menurutnya, gerak langkah seorang pejabat publik akan mempengaruhi masyarakat. Bila pejabat publik menunjukkan perilaku baik maka akan memiliki dampak kebaikan yang luas pada masyarakat.

“Kondisi inilah yang menuntut seorang pejabat atau figur publik harus bersikap sederhana atau tidak berlebih-lebihan, sewajarnya, bijak, proporsional dengan tetap menjadi diri pribadi yang genuine. Artinya sikap bijak dan proporsional yang ditampakkan haruslah sikap yang didasarkan pada kesadaran penuh dan sama sekali bukan untuk pencitraan diri,” ujar Ahmad.

Baca Juga:Pejabat Kemensos Ditangkap KPK

Ahmad mengatakan gaya hidup sederhana bukan berarti miskin atau tidak mempunyai apapun. Gaya hidup sederhana lebih pada sikap hidup, memaknai hidup, bersahaja dan tidak berlebih-lebihan.

Menurut Ahmad, seorang pejabat negara yang hidup sederhana selain dapat menginspirasi publik juga akan mendatangkan simpati dan kemuliaan. Karena itu hendaknya pejabat negara dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sederhana dalam keseharian. (republika/hm14)

Related Articles

Latest Articles