12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Kematian Dokter di Palembang Usai Vaksin Disebabkan Serangan Jantung

Palembang, MISTAR.ID

Hasil pemeriksaan forensik di RS Mohammad Hasan Bhayangkara Palembang memastikan bahwa penyebab kematian seorang dokter berinisial JF (49) yang meninggal setelah mendapat vaksinasi Covid-19 karena serangan jantung.

Awalnya jasad JF ditemukan di dalam mobil yang terparkir di sebuah mini market, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (22/1/21) malam.

Penemuan jenazah JF bermula dari kecurigaan pegawai mini market karena mobil tersebut terparkir sejak pagi hingga pukul 23.00. Saat pegawai mengecek isi mobil dengan mengintip kaca, JF sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Dokter Asal Palembang Dikabarkan Meninggal Dunia Setelah Divaksin, Kemenkes Akui Sudah Tahu

Pegawai mini market melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian yang segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Jenazah JF dibawa ke Instalasi Foreksi RS Mohammad Hasan Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum dan mengetahui penyebab kematian.

Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution mengatakan dokter tersebut sudah meninggal sejak Jumat (22/1) pagi. Hal tersebut diketahui dari otot jenazah yang belum kaku.

Tim forensik pun menemukan bintik pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di daerah mata, wajah, tangan, dan dada. Temuan itu menyimpulkan dugaan penyebab kematiannya.

Baca juga: Setelah Divaksin, 12.400 Warga Israel Positif Covid-19

“Diduga meninggal karena sakit jantung. Benar berdasarkan laporan yang bersangkutan baru saja divaksin, namun vaksin tidak ada hubungan dengan penyebab kematian. Jika akibat vaksin, pasti reaksinya lebih cepat dan matinya juga lebih cepat karena disuntikkan,” ujar Indra.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, JF menerima suntikan vaksin Sinovac pada Kamis (21/1/21) atau sehari sebelum ditemukan tewas. Pada 30 menit usai divaksinasi, korban tidak menunjukkan reaksi apa-apa dan dipastikan aman.

“Penyebab kematian dokter JF bukan akibat vaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik. Kami imbau tenaga kesehatan tidak takut divaksin,” ujar Yudi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kematian dokter di Palembang, Sumatera Selatan bukan karena disuntik vaksin Covid-19. Dokter tersebut diketahui baru saja menerima vaksin Sinovac sebelum meninggal dunia.

“Laporan awal penyebab kematian dikarenakan kurang O2 (oksigen) ya, bukan terkait gejala KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi),” kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/1/21). (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles