15.6 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Kasus Brigadir J Tak Terungkap, Kriminolog: Ini Momen Polri Reformasi Personil

Medan, MISTAR.ID

Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak soal permintaan maaf karena tidak bisa berbuat banyak dalam kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, mendapat respon dari Kriminolog Universitas Panca Budi (Unpab) Medan.

Dr Redyanto Sidi menilai apa yang disampaikan Kamaruddin adalah realitas dalam penegakan hukum, bukan hanya terjadi pada kasus tertentu.

“Miris pasti iya. Kasus yang menjadi atensi dan perhatian publik saja bisa ‘merangkak’, sehingga wajar juga kasus-kasus kecil yang dilaporkan oleh masyarakat terkendala dan stagnan,” ujar Redy sapaan akrabnya, Sabtu (24/9/22).

Baca Juga:78 Adegan dari 3 Tempat Bakal Digelar di Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Ini Rinciannya

Begitu pun, Redy meminta rakyat Indonesia mendoakan Polri jauh dari oknum-oknum nakal yang berlindung dan memanfaatkan lembaga tersebut untuk dirinya dan orang lain, atas hal yang melanggar sumpah jabatan, etik bahkan melanggar hukum sekali pun.

“Sebenarnya adanya kejadian ini bisa dijadikan momentum atau jalan untuk reformasi personil untuk Polri yang lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat,” katanya.

Dosen S2 Fakultas Magister Hukum itu berpendapat, sudah patut dan wajib untuk ke depan pengawas Polri adalah lembaga yang independen dalam bekerja. Menurutnya, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) jangan lagi di bawah Kapolri.

“Ini penting untuk sinergitas dan maksimalnya pengawasan,” katanya.

Selain itu, Redy mengingatkan jika penindakan hukum bagi personil sekali pun menjabat sebagai Kapolri, kalau salah dapat diproses sebagaimana jelas yang termaktum jika negara kita adalah negara hukum.

“Semua sama di mata hukum,” tegasnya.

Baca Juga:Mahfud Klaim Dapat Bocoran Motif Kasus Brigadir J

Diketahui, beredar video dari pengacara keluarga (Alm) Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang menyatakan permintaan maaf dalam kasus yang sedang ditanganinya itu.

Kamaruddin Simanjuntak muncul dan mengeluarkan pernyataan yang membuat publik terkejut sekaligus bertanya-tanya. Bagaimana tidak, dirinya yang selalu menekankan akan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J Joshua tiba-tiba memohon maaf kepada publik terkait kasus yang ditanganinya tersebut.

“Tetapi sekarang ini sangat mengecewakan. Saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya, baik pikiran materi maupun waktu. Saya membiayai semua ini, tetapi bukan bermaksud mengungkit-ungkit itu,” ujarnya dalam video yang beredar.

Kamaruddin juga menyampaikan kondisi ayah Brigadir J, Samuel yang kini sudah lelah untuk menuntaskan kasus tersebut. Sedangkan dirinya tidak bisa melakukan tindakan apapun.

“Kemudian saya juga memohon maaf atas nama keluarga karena pak Samuel sebagai orang tua dari almarhum sudah menyatakan ‘sudah selesai bahwa anak saya tidak bisa kembali’,” tuturnya.

Baca Juga:Bongkar Borok Petinggi Polri di Kasus Brigadir J, Ketua IPW Mengaku Diintai

“Kemarin saat saya ke Jambi, beliau berpesan ‘sudah cukup pak, kami sudah capek pak’. Kami mendengar aja capek. demikian juga masyarakat bilang ‘kami hanya mengikuti saja capek’ apalagi bapak yang melakukan katanya,” ujar Kamaruddin.

Sejak Juli, proses hukum kasus pembunuhan Brigadir J belum menemui titik terang. Bahkan, kasus tersebut terancam falilut karena sudah tiga bulan kasus tersebut tidak masuk ke persidangan.

“Pada akhirnya seperti yang saya perkirakan, perkara ini akan menjadi falilut sudah terjadi. Artinya sudah tiga bulan berturut-turut sejak Juli, Agustus, September, perkara tidak terang-terang. Padahal saya katakan dulu, kalau saya yang menjadi penyidik setengah hari saya garansi (kasus) selesai. Tidak sampai seminggu dua minggu sampai ada tahap dua, itu dengan kecerdasan saya,” tukasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles