10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Ini Pesan DPR Pada Pemerintah Saat Ekonomi Indonesia Masuk Jurang Resesi

Jakarta, MISTAR.ID

Said Abdullah selaku Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR menekankan, bahwa semua pihak harus patuh dan disiplin pada protokol kesehatan. Pemerintah juga perlu untuk terus meningkatkan kemampuan tes, pelacakan, isolasi dan perawatan, serta menyiapkan vaksin dengan baik sampai awal tahun depan.

Tak hanya itu, Said  juga meminta pemerintah mengoptimalkan serapan anggaran untuk mempercepat pemulihan ekonomi, dan pemerintah segera menyiapkan vaksin Covid-19 paling lama sampai awal tahun depan.

Hal ini diungkapkan Said Abdullah saat membacakan hasil pembicaraan tingkat 1 Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2021 dalam Rapat Paripurna di DPR. “Mari kita hadapi resesi dan pandemi dengan kerjasama dan sense of crisis yang sama,” kata Said, Selasa (29/9/20).

Baca Juga:Kapoldasu Sebut 3 Pilar Jadi Ujung Tombak Penanganan Covid-19

Said menekankan, bahwa semua pihak harus patuh dan disiplin pada protokol kesehatan. Pemerintah juga perlu untuk terus meningkatkan kemampuan tes, pelacakan, isolasi dan perawatan, serta menyiapkan vaksin dengan baik sampai awal tahun depan.

Di sisi lain, DPR juga akan fokus mengawal, agar serapan program belanja pembangunan dalam APBN tahun 2020 bisa dioptimalkan. Sebagai lembaga yang memiliki fungsi budgeter, DPR bisa ikut mengawasi penggunaan anggaran penanganan Covid-19 supaya akselerasi pemulihan ekonomi bisa terwujud.

“Kami bisa merasakan bahwa bekerja di tengah pandemi tidak mudah. Terdapat keterbatasan ruang gerak, termasuk keterbatasan personil serta daya dukung,” jelasnya.

Baca Juga:Gubsu Siapkan Langkah Penanganan Covid-19 di Mebidang

Seperti diketahui, bahwa penyerapan anggaran PEN masih belum sesuai ekspektasi. Sebagai akibatnya, pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini mengalami resesi di kisaran minus 1,7% – minus 0,6%.

Di sisi lain, sejumlah lembaga global mengeluarkan angka yang lebih pesimis untuk pertumbuhan perekonomian RI. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan terkontraksi di angka minus 2%, sedangkan OECD memberikan prediksi di kisaran minus 3,3%.(biz/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles