Jakarta, MISTAR.ID
Presiden Joko Widodo telah menentukan empat kandidat, termasuk mantan gubernur Jakarta, untuk memimpin dan bertanggungjawab untuk pemindahan ibukota dari Jakarta ke sebuah wilayah di Kalimantan Timur.
Direktur ekskutif jajak pendapat lokal Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa keputusan Presiden Jokowi mengikutkan Basuki Tjahhaja Purnama (BTP) sebagai kandidat potensial merupakan hasil dari pengalaman sebelumnya ketika berpasangan dengan BTP sebagai wakil gubernur Jakarta di tahun 2012 hingga 2014. BTP ikut mensukseskan Jokowi sebagai gubernur sebelum terpilih sebagai presiden pada tahun 2014.
“Jokowi mempercayai BTP, khususnya setelah BTP menggantikan Jokowi sebagai gubernur. BTP selalu bisa melaksanakan dan mengimplementasikan ide-ide Jokowi” kata Kunto. Dia juga menambahkan bahwa Jokowi merasa perlu menunjuk seseorang yang dapat dipercaya sehingga proyek pemindahan ibukota diharapkan menjadi bagian penting hasil dari pemerintahan yang dipegang untuk kedua kalinya.
Jokowi akan segera menandatangani perpres untuk menentukan nama kandidat yang akan melaksanakan tanggung jawab pemindahan ibukota nantinya. Selain BTP, Jokowi juga meyebut Menteri Penelktian Teknologi Bambang Brodjonegoro, Presiden Direktur Perusahaan Konstruksi Negara PT.Wijaya Karya Tumiyana, dan Bupati Azwar Anas sebagai kandidat lainnya. Perpres tersebut akan mengatur secara garis besar peran kepemimpinan otoritas ibukota. Hal ini disampaikan Jokowi kepada media pada tanggal 3 Maret di Istana Merdeka.
Direktur eksekutif Puskapol UI Aditya Perdana mengatakan, keputusan Jokowi untuk mengumumkan nama-nama kandidat sebagai implementasi bahwa beliau ingin mengetahui reaksi public terhadap hal ini.
Ibukota yang baru nantinya berada di area seluas 256.000 hektar diantara Penajam Utara dan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur. Pemerintah merencanakan melakukan perpindahan pada tahun 2024.
Sumber: TheJakartaPost
Penerjemah: JULYANA ANG
