8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Indocement Tutup 7 Pabrik dan Potong Gaji Direksi

Jakarta, MISTAR.ID

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menghentikan operasional beberapa pabrik dan memotong gaji direksi serta honorarium komisaris. Emiten produsen semen Grup HeidelbergCement AG asal Jerman itu menyampaikan, kegiatan operasional mulai terganggu dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur dan Sekretaris Perusahaan INTP Oey Marcos mengatakan dampak pandemi berimbas pada penghentian operasional sebagian pabrik perusahaan dan unit operasional entitas anak perusahaan akibat penurunan permintaan, dampak dari penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di beberapa wilayah di Indonesia.

Kondisi kelangsungan usaha perseroan secara umum tidak terganggu secara langsung oleh Covid-19 namun perseroan memperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan akibat dampak dari PSBB yang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia.

Jangka waktu penghentian operasional pabrik diperkirakan antara 1-3 bulan dan selanjutnya akan disesuaikan dengan perkembangan pasar secara umum. “Perseroan hanya menjalankan 1-3 pabrik, dari 10 pabrik yang ada di Citeureup,” kata Oey, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/5/20).

Baca juga : Daya Tahan Bisnis Kian Memburuk Pengusaha Mulai Tumbang

Sampai dengan saat ini kontribusi pendapatan dari pabrik yang berhenti operasional adalah sebesar sekitar 25% dari total pendapatan konsolidasi tahun 2019.

Namun hingga saat ini dia menegaskan tidak ada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengurangan karyawan terjadi karena pensiun normal atau pengunduran diri karena kehendak sendiri. Jumlah karyawan yang dirumahkan juga tidak ada, dengan jumlah karyawan tetap dan tidak tetap 5.200 orang.

“Dewan komisaris, direksi dan staf manajemen secara sukarela melakukan pemotongan gaji secara berjenjang,” kata Oey menjawab pertanyaan BEI soal apakah ada pemotongan gaji karyawan hingga 50%.

Baca juga : Pabrik Disetop Penjualan Mobil Honda Ambrol Akibat Pandemi

Perseroan memperkirakan terjadi penurunan total pendapatan untuk periode 31 Maret 2020 dari 31 Maret 2019 sekitar 25%.

“Sejak awal dari pandemi Covid-19 terjadi, kami sudah melakukan strategi efisiensi di berbagai bidang termasuk efisiensi biaya distribusi dengan melakukan optimalisasi pengeluaran semen dari terminal-terminal kami yang tersebar di berbagai wilayah di samping hanya menjalankan pabrik-pabrik kami yang terefisien, kami juga melakukan optimalisasi penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif,” katanya.(cnbc/hm03)

Related Articles

Latest Articles