Jawa Timur. MISTAR.ID
Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur meletus Jumat pagi memuntahkan abu dan asap setinggi 400 meter. “Seismograf merekam letusan dua menit dan sembilan detik dengan amplitudo maksimum 25 milimeter,” kata kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Unit Mitigasi, Hendra Gunawan.
Menurut Hendra, gunung itu memuntahkan abu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.
“Letusan itu disertai oleh 17 gempa bumi dengan amplitudo 10 hingga 23 mm. Durasi gempa adalah 56 hingga 130 detik,” katanya. PVMBG juga merekam gempa tektonik sepanjang 75 detik dengan amplitudo 3 mm dan enam gempa dengan durasi 10 hingga 105 detik pada amplitudo 3 hingga 9 mm.
Hendra mengatakan bahwa letusan sering terjadi di Gunung Semeru sebab gunung tersebut masuk kategori gunung berapi aktif. Dia mengatakan letusan hanya akan berdampak pada daerah di sekitar puncak gunung.
“Tingkat siaga gunung masih pada tingkat kehati-hatian, atau tingkat II, sehingga pengunjung dan pendaki sama-sama tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas apa pun dalam radius 1 km dan radius 4 km dari selatan atau daerah tenggara aktif kawah, ” katanya. Dia menambahkan bahwa PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk berhati-hati karena kubah kawah Jongring Seloko bisa jatuh.
Sementara itu, Kepala Unit Logistik dan Pencegahan Badan Bencana dan Mitigasi, M Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan timnya telah menerima informasi mengenai letusan dari pos pemantauan gunung berapi di Gunung Sawur Lumajang.
“Orang-orang yang tinggal di lereng gunung [Semeru] sudah terbiasa dengan segala jenis aktivitas vulkanik, termasuk letusan. Namun, kami akan mengingatkan masyarakat untuk mengikuti rekomendasi PVMBG,” tambahnya.
Sumber : The Jakarta Post
Penerjemah : Julyana Ang
Editor : Jelita Damanik
