8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Gempa M 6,7 di Malang, Tak Berpotensi Tsunami  

Malang, MISTAR.ID

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,7 terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dalam keterangan tertulisnya, BMKG melaporkan gempa tersebut terjadi pada Sabtu (10/4/21) pukul 14.00 WIB.

Titik koordinat gempa berada di 8,95 Lintang Selatan dan 112,48 Bujur Timur. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik M 4,2 Guncang Pinangsori Tapteng

Episenter gempa berada di laut dengan jarak 90 km arah barat daya dari Kabupaten Malang. Gempa memiliki kedalaman 25 km.

Belum diketahui ada atau tidaknya dampak dari gempa ini. Begitu juga dengan korban jiwa.

Kepala BMKG Karangkates, Mamuri mengatakan, gempa bumi di Malang berjenis gempa tektonik.

Gempa bumi ini membuat kepanikan di Malang Raya. Bahkan Jatim dan pesisir selatan Samudra Hindia terkena dampaknya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Danau Toba

“Berdasarkan rilis BMKG pusat, kejadianya tepat pukul 14.00 WIB,” ungkapnya, Sabtu (10/4/21).

Menurutnya, guncangan akibat gempa tektonik itu terasa oleh hampir semua penduduk Malang, Blitar, Kediri, Trengggalek, Jombang, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi.

Kemudian juga daerah Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara.

Sedangkan titik gempa itu terletak pada koordinat 8,83 Lintang Selatan dan 112,5 Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut, yakni jarak 96 km arah Selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 kilometer.

Baca Juga: Nias Utara Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, Tidak Berpotensi Tsunami

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi,” ringkasnya.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” ujarnya.

Sementara itu, Mamuri menuturkan berdasarkan hasil monitoring BMKG, aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) terjadi sekali.

“Gempa susulan ada satu. Jam 14.52 wib dengan magnitude 3.1,” tambahnya.

Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh hoaks. Namun, tetap menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ringkasnya.(detikcom/kabarmalang/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles