12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

FESyar Sumatera 2022 di Aceh: Dimulai Pemutaran Kincir Angin dan Atraksi 450 Penari

Banda Aceh, MISTAR.ID

Dalam rangka menuju puncak kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) bulan Oktober mendatang, Bank Indonesia (BI) bersama berbagai stakeholders terkait menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah (FESyar).

FESyar tahun 2022 dilaksanakan di 3 wilayah secara nasional, yakni Kawasan Timur Indonesia (KTI), Jawa dan Sumatera. FESyar Sumatera tahun 2022 digelar di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada tanggal 4-6 Agustus 2022.

Pembukaan acara FESyar Sumatera tahun 2022 yang mengambil tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Sumatera yang Inklusif” diselenggarakan di areal Mesjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Kamis (4/8/22).

Baca Juga:Pemko Siantar Sambut Baik dan Apresiasi Road to FESyar BI Pematangsiantar 2022

Acara pembukaan FESyar Sumatera 2022 di awali dengan Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo secara simbolis dengan pemutaran kincir yang merupakan representasi peran Bank Indonesia sebagai air, akselerator, regulator dan inisiator dalam pengamalan ekonomi syariah.

Usai pemutaran kincir angin, acara dilanjutkan dengan atraksi dari 450 penari yang tampak kompak menarikan tarian khas Aceh di areal Mesjid Baiturrahman. Tarian itu di awali dengan prolog mengenai ekonomi syariah yang apabila dilaksanakan mendapat dua buah kebaikan yakni rezeki dan pahala.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyampaikan tiga pilar blueprint ekonomi syariah dalam merespons dinamikan terkini. Pada pilar pertama, pilar pemberdayaan ekonomi syariah akan menitikberatkan pada pengembangan sektoral usaha syariah.

Program ini dilaksanakan pada 5 sektor unggulan yaitu sektor industri makanan halal, halal fesyen, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor renewable energy.

Baca Juga:Kepala KPw BI Pematangsiantar: Pers Berperan Penting Menarik Minat Investor ke Daerah

Pada FESyar Sumatera tahun ini, kata Dody, webinar usaha pesantren akan difokuskan pada pembahasan dukungan usaha pesantren dalam ketahanan pangan pada komoditas penyumbang inflasi di wilayah Sumatera seperti cabai, bawang merah dan telur.

Salah satu dari pelaksanaan dari pilar pertama adalah implementasi program kemandirian ekonomi pesantren. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan saat ini mencakup 554 pesantren di berbagai wilayah Indonesia dengan 150 pesantren berada di wilayah Sumatera.

Selain itu, terdapat program pengembangan usaha syariah non pesantren yaitu Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) dengan fokus pada sektor makanan halal dan fesyen muslim.

Keanggotaan IKRA (industri kreatif) nasional telah mencapai 532 usaha yaitu 280 UMKM di sektor makanan halal dan 252 UMKM di sektor fesyen muslim, dengan 137 usaha fesyen dan 118 usaha makanan berada di wilayah Sumatera.

Baca Juga:Fesyah Sumut 2022 Diharapkan Dongkrak Ekonomi Syariah

Pada FESyar Sumatera ini, kegiatan IKRA juga mencakup fasilitasi digitalisasi pembayaran melalui QRIS dan on-boarding UMKM oleh kantor perwakilan BI di Sumatera.

Pilar kedua, pilar pendalaman pasar keuangan syariah. Pilar ini merefleksikan upaya peningkatan pembiayaan syariah untuk mendukung pengembangan usaha syariah. Cakupan pilar ini tidak terbatas pada keuangan komersial, namun juga pada sektor zakat, infaq, sadaqah, wakaf (ZISWAF) dan upaya integrasi keduanya.

“Pilar ini ditujukan untuk mengoptimalkan Islamic social finance dalam mendukung pembangunan ekonomi. Sementara itu, untuk memperkuat visi pengelolaan keuangan sosial syariah secara digital. Pada tanggal 26 Juli 2022 telah diluncurkan WIZSTREN yaitu lembaga pengelola ZISWAF di bawah HEBITREN yang didukung pula dengan platform digital aplikasi ‘wizstren.id’,” jelasnya.

Pilar ketiga, lanjut Dody, pilar penguatan riset, asesmen dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi. Menjadi landasan tersedianya sumber daya insani yang handal, profesional, dan berdaya saing. Berbagai bentuk program edukasi dan sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat baik melalui jalur formal maupun non formal. (ferry/hm14)

Related Articles

Latest Articles