11.5 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Drama Pelarian Belum Berakhir Pasca Eks Sekretaris MA Nurhadi Ditangkap

Jakarta, MISTAR.ID
Pelarian mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono, memang sudah berakhir pada Senin (1/6/2020) malam, namun drama pelarian belum selesai. Karena masih ada buronan yang terkait dengan kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di MA itu belum ditemukan di mana rimbanya, yakni Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal Hiendra Soenjoto.

Setelah kurang lebih 3 bulan berstatus buron sejak Februari lalu. Dua tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di MA itu dibekuk tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sebuah rumah , kawasan Simprug, Jakarta Selatan.

Penangkapan Nurhadi dan Rezky tidak mendapat hambatan berarti selain pintu gerbang dan pintu rumah yang tak kunjung dibuka oleh penghuni rumah. Akibatnya, tim KPK yang didampingi aparat Kepolisian mesti membuka paksa pintu gerbang dan pintu rumah tersebut disaksikan oleh ketua RW dan pengurus RT setempat. Tim KPK juga tidak menemukan pengawalan ketat terhadap Nurhadi seperti yang sempat disebut sejumlah pihak.

“Di salah satu kamar ditemukan Tersangka NHD (Nurhadi) dan di kamar lainnya ditemukan Tersangka RHE (Rezky) dan langsung dilakukan penangkapan terhadap keduanya,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers, Selasa (2/6/20).

Selain menangkap Nurhadi dan menantunya, KPK juga membawa istri Nurhadi, Tun Zuraida, ke Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa lebih lanjut sebagai saksi.

“Karena yang bersangkutan telah dilakukan pemanggilan sebagai saksi berulang kali tapi tidak pernah dipenuhi,” kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menjelaskan.

Penangkapan Nurhadi dan Rezky ini berawal dari laporan masyarakat yang diterima KPK pada Senin petang pukul 18.00 WIB. Berbekal informasi itu, tim KPK bergerak menuju sebuah rumah di kawasan Simprug yang disebut sebagai tempat persembunyian Nurhadi dan Rezky.

“Kita tidak tahu lagi di rumah pribadi (Nurhadi) atau tidak, karena yang terdata di kita ada banyak rumah beliau,” kata Ghufron saat ditanya soal status kepemilikan rumah tersebut. (kompas/hm06)

Related Articles

Latest Articles