8.2 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Dorong Daya Saing Disabilitas, Mensos Risma Resmikan Balai Kreasi Bogor

Bogor, MISTAR.ID

Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan Balai Kreasi Ciungwanara di Karadenan Cibinong sebagai sentra kreasi penyandang disabilitas. Sebanyak 7.358 penyandang disabilitas berada di Kabupaten Bogor.

Tri Rismaharini mengungkapkan, Sentra Kreasi atau Balai Kreasi Ciungwanara awalnya diinisiasi untuk para penerima manfaat seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Di perjalanan, dirinya melihat banyak masyarakat terutama para penyandang disabilitas yang masih kekurangan.

“Kita harus cerdas di semua bidang lainnya, meskipun dengan kondisi keterbatasan, tanpa lelah dan putus asa, kami bisa mendorong mereka para penyandang disabilitas bertahan dan berdaya saing,” kata Tri Risma, Minggu (13/6/21).

Baca Juga: Walau Dipecat PDIP, Rismawati  Masih Tampung Aspirasi Masyarakat

Ia berharap Balai Kreasi Ciungwanara di Bogor dapat membantu para penyandang disabilitas.

“Mudah-mudahan adanya balai ini bisa membantu dan memberikan kemudahan kepada mereka,” tutup Risma.

Menyambut peresmian Balai Kreasi Ciungwanara, Bupati Bogor Ade Yasin bersyukur penyandang disabilitas di daerahnya dapat menyalurkan kreatifitas dan karyanya.

“Terima kasih ibu Tri Rismaharini, mudah-mudahan dengan diresmikannya Balai Latihan Ciungwanara ini, akan lebih banyak lagi membantu khususnya masyarakat penyandang disabilitas di Kabupaten Bogor,” katanya.

Baca Juga: Pro-Kontra Jadi Menhan, Canda Prabowo: Muka Gue Muka Kudeta Kali Ya

Ade Yasin menjelaskan, total penyandang disabilitas di Kabupaten Bogor berdasarkan data BPS adalah sebanyak 7.358 penyandang disabilitas atau 0,14% dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor.

Terdiri atas disabilitas anak 1.026 orang, disabilitas fisik 2.219 orang, penyandang disabilitas mental 859 orang. penyandang disabilitas intelektual 1.457 orang dan penyandang disabilitas sensorik 1.797 orang.

Menurutnya, sebagai upaya pendampingan kepada keluarga anak berkebutuhan khusus, bantuan kedaruratan, sandang pangan, kesehatan juga dilakukan dengan didirikannya Graha Pancakarsa di Dinas Sosial Kabupaten Bogor. Graha Pancakarsa adalah pelayanan satu pintu khusus masyarakat berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas yang memerlukan bantuan seperti pengurusan BPJS, yang semuanya bisa diurus di satu ruangan.

Baca Juga: Menteri Sosial Sebut Hari Pahlawan Harus Dapat Kobarkan Semangat Perjuangan

Di situ ada disduknya, dinkesnya dan beberapa dinas terkait dengan masyarakat kebutuhan khusus sehingga mereka tidak harus kemana-kemana tetapi dilayani dalam satu kantor dan bisa mengurus semuanya.

“Kami juga kerja sama dengan perusahaan melalui CSR untuk penyediaan alat bantu, termasuk layanan data dan lainnya,” jelasnya.

Ade Yasin menegaskan, dalam rangka memberikan pendidikan yang merata dan universal dan berkualitas melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

Membangun program kelas inklusif di seluruh jenjang Pendidikan, ada 12 Sekolah Luar Biasa (SLB) dan program inklusif itu sudah masuk dalam RPJMD 2018-2023, hingga di penghujung 2020 sudah ada 91 SD dan 20 SMP yang jadi percontohan sekolah inklusif.

“Target kami untuk sekolah inklusif terakhir di RPJMD adalah 27 sekolah jenjang TK, 135 SD dan 41 sekolah jenjang SMP . Kami juga sediakan program 1.200 beasiswa berprestasi termasuk penyandang disabilitas untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi negeri diseluruh indonesia, dan pendidikan swasta di Kabupaten dan Kota Bogor,” paparnya.(BeritaSatu/hm13)

Related Articles

Latest Articles