19.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Di Indonesia dan China, Pasar Tradisional Jadi Momok Klaster Baru Kasus Corona

Jakarta, MISTAR.ID
Di tengah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat sebanyak 529 pedagang pada 13.450 pasar tradisional di Indonesia dinyatakan positif corona.

Sebagian besar pasien Covid-19 itu merupakan pedagang pasar di Jawa Timur yang mencapai 136 orang.

Hingga kini, kasus penularan virus corona (Covid-19) di pasar tradisional menjadi momok bagi pemerintah Indonesia dan China, ketika kedua negara tengah menjalani masa transisi menuju new normal (normal baru) pascapandemi.

Kemunculan kasus corona baru di pasar tradisional terjadi ketika beberapa daerah seperti Jakarta mulai menjalankan masa transisi dengan melonggarkan aturan PSBB. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka beberapa sektor perekonomian termasuk pusat perbelanjaan dan mall mulai pekan depan.

Baca Juga:Terget Jokowi Meleset, Jumlah Kasus Corona di Mei 2020 Meningkat

Pemprov DKI Jakarta juga mengizinkan kegiatan sosial, budaya, dan olahraga kembali dilakukan di luar ruangan per 8 Juni kemarin. Padahal, berdasarkan data pemerintah pusat, tren penularan kasus corona di Indonesia masih melonjak. dengan pertambahan 1.014 kasus dalam sehari.

Sejauh ini, sebanyak 13.776 pasien corona di Indonesia telah dinyatakan sembuh, sementara angka kematian mencapai 2.091 pasien. DKI Jakarta sendiri mencatatkan jumlah kasus terbanyak. Berdasarkan data terakhir, tercatat 8.861 kasus dengan pertambahan 121 kasus.

Hal serupa juga dialami oleh China memutuskan menerapkan lockdown (penguncian) di sebagian wilayah Beijing, setelah kasus virus corona baru terdeteksi kembali muncul di area pasar tradisional ibu kota.

Enam kasus corona baru yang ditemukan pada, Sabtu (13/6/20), berasal dari tiga pedagang pasar Xinfadi, satu pengunjung pasar, dan dua karyawan di Pusat Penelitian Daging. Salah satu karyawan diketahui telah mengunjungi pasar Xinfadi pekan lalu.

Pengelola pasar grosir daging Xinfadi mengatakan, virus corona terdeteksi pada talenan yang digunakan pedagang untuk memotong salmon impor.

Pihak berwenang langsung menutup pasar itu, termasuk pasar makanan laut lain yang dikunjungi oleh salah satu pasien. Petugas kesehatan China juga langsung melakukan disinfeksi dan pengumpulan sampel.

Sementara itu, semua pekerja di Pasar Xinfadi diwajibkan menjalani tes kesehatan sekaligus pengujian sampel makanan yang dijajakan di sana. Hampir 2.000 pekerja pasar grosir di Beijing juga telah melakukan tes corona.

Baca Juga:Ini 10 Negara Dengan Kasus Corona Terbanyak

Otoritas pengawasan pasar Beijing memerintahkan inspeksi keamanan makanan di seluruh kota yang berfokus pada daging segar dan beku, unggas dan ikan di supermarket, gudang, dan layanan katering.

Pihak berwenang juga melakukan tes massal Covid-19 terhadap siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan pasar Xinfadi sejak 30 Mei.

Pemerintah China pun ikut menutup sembilan sekolah dan taman kanak-kanak yang berada dekat dengan pasar. Penemuan kasus baru di pasar tradisional ini muncul setelah China melaporkan nihil infeksi Covid-19 selama dua bulan berturut-turut.

China juga telah mencabut hampir seluruh kebijakan lockdown yang diterapkan sejak akhir Januari hingga awal Mei lalu. Pemerintahan Presiden Xi Jinping bahkan telah membuka hampir seluruh tempat wisata populer di Negeri Tirai Bambu.(cnnindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles