18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Demi Silaturahmi, Suku Badui Dalam Rela Jalan Kaki Puluh Kilometer

Lebak, MISTAR.ID

Kebiasaan masyarakat Badui Dalam memang unik. Mereka rela berjalan kaki tanpa alas kaki menempuh jarak yang tak singkat bahkan puluhan kilometer demi silaturahmi dengan Bupati Lebak Iti Octavia dan Gubernur Banten Wahidin Halim dan pejabat setempat untuk memperingati Perayaan Seba yang digelar pada Sabtu (30/5/20) malam.

Empat warga Badui Dalam yang tinggal di Kampung Cikeusik Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak berjalan kaki melintasi Kecamatan Cimarga menuju Kota Rangkasbitung.

Baca juga : Kepala Suku Meninggal Akibat Corona, Puluhan Kelompok Di Pedalaman Brasil Tertular

Diperkirakan mereka berjalan kaki sudah menempuh sekitar 20 kilometer dan dipastikan tiba di Rangkasbitung pukul 11.00 WIB. Jarak tempuh Kampung Cikeusik Desa Kanekes menuju Rangkasbitung sebagai kota Kabupaten Lebak kurang lebih 40 kilometer.

Mereka berangkat menuju Rangkasbitung pukul 03.00 WIB dini hari untuk memperingati tradisi perayaan Seba bersama kepala daerah dan pejabat lainnya untuk menjalin silaturahim.

“Kami tanpa kenal lelah berjalan kaki hingga puluhan kilometer untuk merayakan tradisi Seba setelah tiga bulan menjalani ritual Kawalu,” kata Sana, salah satu tokoh Badui Dalam Kampung Cikesuik.

Begitu juga teman Sana yakni Darso yang memimpin di depan, mengatakan dirinya merasa senang dan gembira untuk menjalin silaturahmi untuk memperat tali persaudaraan dengan kepala daerah dan pejabat lainnya.

Meski di tengah pandemi Covid-19, namun tetap warga Badui menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker kain lomar untuk menutupi bagian mulut dan hidung.

“Kami berjalan bersama empat orang ingin bersilaturahim dengan Bupati dan Gubernur Banten,” katanya menjelaskan.

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan kegiatan Seba Baduy itu merupakan bagian rukun adat setelah masyarakat Baduy Dalam melaksanakan Kawalu selama tiga bulan.

Di mana pelaksanaan Kawalu itu, wisatawan dilarang untuk memasuki kawasan pemukiman Baduy Dalam. Jaro Saija meminta “Ibu gede” atau Bupati Lebak Iti Octavia dan “Bapak gede” atau Gubernur Wahidin Halim dapat mengabulkan usulan kegiatan Seba Baduy yang digelar 30-31 Mei 2020.

Kegiatan Seba Baduy secara harfiah menyerahkan tradisi seserahan hasil bumi dan melaporkan berbagai kejadian yang telah berlangsung selama satu tahun terakhir di kawasan masyarakat Suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak. Selain itu juga kegiatan Seba Baduy untuk menjalin silaturahmi dengan pemerintah agar kehidupan masyarakat aman, damai dan makmur.

“Kami berharap Seba Baduy bisa dilaksanakan dan dihadiri sebanyak 30 perwakilan terdiri dari tiga tangtu, tujuh dangka dan lembaga adat serta lembaga desa,” katanya menjelaskan. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles