10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Dari Januari Hingga 7 Mei 2020 Terjadi 1.221 Bencana, 172 Orang Meninggal

Jakarta, MISTAR.ID

Sejak awal tahun hingga tanggal 7 Mei 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.200 bencana yang terjadi. Lebih dari 99 persen kejadian bencana merupakan bencana hidrometeorologi seperti  banjir, tanah longsor dan puting beliung.

Data BNPB, per Jumat (8/5/20), ini mencatat 172 orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi.

“Bencana yang paling dominan yaitu banir dengan jumlah kejadian 457 kali, puting beliung 359, tanah longsor 275 dan gelombang pasang atau abrasi 2,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

“Bencana hidrometeorologi lain yang jumlahnya tinggi yaitu kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 119 kali. Total kejadian bencana berjumlah 1.221,” sebutnya.

BNPB mencatat juga bencana lain seperti letusan gunung api 3 kali dan 5 gempa bumi. Raditya menerangkan bahwa jumlah kejadian bencana ini di luar bencana nonalam pandemi Covid-19.

Dari rangkaian bencana ini, BNPB mencatat 172 orang meninggal dunia. Korban luka-luka sebanyak 235 orang, 8 orang hilang, 1,97 juta orang mengungsi.

“Kerusakan berupa rumah mencapai 17.105 unit, sedangkan infrastruktur lain seperti fasilitas pendidikan 327 unit, peribadatan 394, kesehatan 32, perkantoran 58 dan jembatan 172 unit,” papar Raditya.

Bencana banjir merupakan kejadian yang paling banyak memakan korban meninggal dunia, dengan jumlah 120 orang. Sedangkan tanah longsor 46 dan puting beliung 5 orang. Banjir juga menyebabkan sebagian besar warga harus mengungsi, dengan jumlah 1.951.412 orang.

Memasuki bulan Mei, musim kemarau termonitor di sebagian besar wilayah Indonesia meskipun bencana banjir dan longsor masih terjadi. “Terakhir seperti banjir di enam desa di wilayah Banda Aceh pada hari ini,” ungkapnya lagi.

BMKG juga melaporkan, puncak musim kemarau pada Agustus 2020. Diprakirakan kondisi hujan normal pada musim kemarau. Yang perlu mendapat perhatian adalah potensi karhutla dan kekeringan.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, daerah rawan karhutla di Pulau Sumatera, seperti Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Berdasarkan analisis BMKG, wilayah tersebut diprakirakan akan mendapatkan curah hujan menengah sampai rendah pada bulan Juni – September 2020.

 

Sumber: CNN Indonesia

Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles