15.9 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

BNPB Sebut Tes Covid-19 di Daerah Masih Ditemukan Ketimpangan

Jakarta, MISTAR.ID

Tes pemeriksaan virus corona (Covid-19, yang dilakukan oleh seluruh wilayah di Indonesia mulai dari Jakarta hingga Papua, belum melakukan standar tes Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Belum semua wilayah di Indonesia memenuhi saran dari WHO yang satu tes per seribu (penduduk) per minggu,” kata Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus, dalam diskusi virtual Sabtu (1/8/20).

Agus Wibowo menegaskan bahwa masih banyak ditemukan ketimpangan Tes Covid-19 di Indonesia. Baru delapan provinsi yang memenuhi saran WHO.  Delapan daerah itu, Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, dan Papua.

Meski demikian, kata Agus, sejumlah daerah sudah mulai menyadari pentingnya peningkatan tes Covid-19. Misalnya seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang sudah mulai meningkat kapasitas tes.

Baca juga: Update Covid-19 Indonesia 1 Agustus: 109.936 Positif dan Meninggal 5.193 Orang

Menurutnya, karena masih banyak daerah yang kapasitas tes Covid-19 minim, jumlah tes secara nasional pun jauh dari target WHO.

Di sisi lain, Agus menyampaikan target minimal pengetesan per hari di Indonesia jika mengikuti saran WHO adalah sebanyak 38.722 orang per hari atau 271.062 orang per minggu. Namun, pemerintah dalam satu minggu terakhir ini baru memeriksa rata-rata 22.788 spesimen per hari.

DKI Jakarta menduduki posisi puncak dalam jumlah tes per 1 juta penduduk per 27 Juli dengan tes lebih dari 40 ribu per hari. Disusul Bali dengan 13.013 tes, Sumbar 12.915 tes, DIY 9.879 tes, Sulawesi Selatan 9.172 tes, Sulawesi Utara 8.366 tes, dan Papua 8.277 tes.

Agus tak menampik jumlah tes Covid-19 Indonesia masih kalah dengan negara lain. Namun, ia mengklaim pemerintah akan terus berusaha meningkatkan kapasitas tes sesuai dengan saran WHO.

Baca juga: 18 Siswa Dan Anggota Polri Di Batam Terinfeksi Covid-19

Menurutnya, Indonesia memiliki 270 laboratorium pemeriksaan Covid-19. Jumlah tersebut belum termasuk laboratorium bergerak yang dikerahkan berbagai pihak, salah satunya BNPB.

Agus optimistis pemerintah bisa melakukan tes sekitar 30 ribu per hari seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dan standar dari WHO.

“Kalau kami hitung sebenarnya potensinya kalau 30 ribu sampai 40 ribu masih cukup,” katanya.

Sampai hari ini, Sabtu (1/8/20), secara kumulatif pemerintah baru bisa memeriksa sebanyak 1.517.381 spesimen dari total 875.894 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 109.936 orang dinyatakan positif virus corona.(cnn/hm07)

Related Articles

Latest Articles