7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Bekasi Menyiapkan Strategi Baru untuk Memerangi Epidemi

Bekasi, MISTAR.ID

Pemerintah Bekasi di Jawa Barat sedang mempersiapkan strategi baru untuk mengurangi epidemi Covid-19, dengan fokus pada penguatan kualitas perawatan pasien dan pengendalian virus skala kecil di kecamatan, karena pemerintah tidak mungkin mengikuti Jakarta dalam memberlakukan pembatasan skala penuh.

Bekasi, salah satu kota satelit Jakarta, memberlakukan pembatasan sosial skala besar transisi (PSBB), yang dikenal sebagai adaptasi ke normal baru (ATHB), kebijakan dengan pelonggaran pembatasan yang baru-baru ini gagal di ibu kota.

“Kami sedang mendiskusikan apa yang akan diambil dengan Muspida (dewan kepemimpinan konsultatif) pada hari Senin. Tentu PSBB tidak ada,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Minggu (13/9/20).

Rahmat mengatakan, Bekasi akan meningkatkan kualitas perawatan pasien, termasuk dengan menyiapkan hotel yang ditujukan untuk isolasi pasien Covid-19 asimtomatik, dengan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga:Anjungan Disdukcapil Mandiri Dioperasikan Di Bekasi

“Selain Stadion Patriot, isolasi akan dilakukan di (hotel) jika BNPB sudah (siap membantu). Kita harus tahu standart operasional dan petunjuk teknisnya,” sebutnya.

Pemerintah Kota Bekasi akan memperkuat pelaksanaan RW Siaga (kesiagaan kesatuan masyarakat) di setiap kecamatan, dengan tujuan mengendalikan penularan Covid-19 dan menjaga ketahanan pangan, kata Rahmat.

“Pemprov (Jabar) merekomendasikan PSBB mikro, bertujuan untuk memperkuat kewaspadaan di kesatuan masyarakat dan menerapkan karantina lokal di lingkup itu,” katanya.

Dia mengatakan, pemerintah akan secara ekstensif melacak dan mencegah kelompok keluarga Covid-19 di unit komunitas yang dikategorikan sebagai zona merah. Rahmat berharap, strategi tersebut juga dapat membantu meningkatkan perekonomian.

Baca Juga:Depok, Bogor dan Bekasi Berlakukan PSBB

“Dalam masa adaptasi, ada hal yang perlu kita buka, yaitu ekonomi dan lapangan kerja. Sekarang, kalau kita balik ke PSBB, kita harus membatasi mobilitas kendaraan dengan 32 pos pemeriksaan dan kembali ke proses awal,” ungkapnya.

Serupa dengan Jakarta, Bekasi terus mengalami peningkatan kasus Covid-19 selama dua bulan terakhir, terutama sejak PSBB di kota mulai mengendur.

Bekasi telah mengonfirmasi 2.072 kasus pada 6 September, meningkat dari 1.324 kasus pada 18 Agustus, yang berarti rata-rata 24 orang dinyatakan positif Covid-19 per hari. Dari total kasus tersebut, 254 kasus aktif, antara lain 207 pasien dalam isolasi diri dan 47 pasien dalam perawatan.

Rahmat mengatakan, kapasitas tempat tidur rumah sakit di Bekasi sudah hampir penuh. Kota ini memiliki 198 tempat tidur isolasi di 45 rumah sakit rujukan.(the jakarta post/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles