7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Batal Pulang Kampung dan Nekat Mudik Kena Corona

Jakarta, MISTAR.ID

Mengetahui temannya terjangkit corona karena nekat mudik, Ahmad Toha, mengurungkan niat untuk pulang ke kampung halamannya di Kebumen. Sehari-hari, Toha bersama seorang adiknya bekerja di salah satu perusahaan penerbitan di Jakarta Selatan.

Ia mengakui, ini merupakan pertama kalinya dirinya tidak mudik dan bertemu keluarganya di Desa Giritirto, Karanggayam, Kabupaten Kebumen.

“Pertama sedih, tiap tahun saya pasti pulang nggak pernah saya Lebaran di Jakarta. Tapi saya masih bisa komunikasi dengan telepon dan video call itu bsia digunakan untuk silahturahmi sama keluarga,” cerita Toha dalam siaran live di YouTube BNPB, Jumat (8/5/20).

Ibunda Toha, Misriyati, yang melarang keras anaknya untuk pulang kampung. Alasannya, ada seorang tetangganya di kampung yang nekat mudik dari Jakarta ke Desa Giritirto. Ternyata, ia mudik dalam kondisi positif virus corona.

“Iya, makanya Ibu larang. Teman saya dia pulang dari Jakarta kemudian masuk ke sana (desa Giritirto). Di sana itu awalnya masuk ke puskesmas kemudian diarahkan ke RS Kebumen. Seminggu kemudian, hasil labnya keluar, positif corona,” ungkapnya.

Toha sadar ada kemungkinan dirinya menjadi carrier virus corona. Mengingat, saat ini ia bekerja di DKI Jakarta yang merupakan zona merah pandemi corona. Maka dari itu, ia memutuskan untuk mengurungkan niatnya untuk mudik di tahun ini.

“Sebenarnya selain dari larangan anjuran pemerintah untuk memutus rantai Covid-19, saya ada larangan dari Ibu saya karena saya berada di Jakarta dan masuk zona merah. Jadi kalau saya bawa virus ke kampung tanpa saya sadari, nanti malah jadi petaka,” ungkapnya.

Toha bercerita selama ini ia tetap menjalin komunikasi dengan Ibunya melalui video call. Namun, keluarganya sering terkendala sinyal lantaran mereka tinggal di daerah pegunungan. Bahkan sang ibu, cerita Toha, harus pergi ke tengah sawah untuk mendapatkan sinyal.

“Ibu di Kebumen, Karanggayam, Desa Giritirto.(Keluarga) Saya (tinggal) di gunung pasti ada kendala sinyal. Ibu saya harus ke sawah dulu kalau mau video call,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, sang Ibunda Misriyanti mengungkapkan perasaan kangennya terhadap kedua anaknya. Mengingat, sudah setahun anak-anaknya tidak pulang ke kampung.

“Kangen banget, Pak, ya Allah, sedih hampir setahun nggak ketemu, tapi gimana lagi… Sedihlah kangen banget pokoknya,” ungkap Mistiyanti.

Meskipun kangen, Misriyanti memilih untuk melarang anaknya mudik di tengah pandemi corona ini. Ia optimistis rasa kangennya akan sedikit terobati dengan memanfaatkan alat komunikasi.

 

Sumber : Detik
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles