14.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Awas! Anda Jangan Mau Diajak Gabung ke Grup WA Berisikan Pesan Info Wilayah Penularan Covid-19

Jakarta, MISTAR.ID

Dunia medsos saat banyak digegerkan dengan informasi-informasi yang bisa menyesatkan. Bahkan, bila orang cepat percaya dengan informasi itu, maka yang terjadi hanya penyesalan. Karena memang banyak informasi yang beredar di medsos tersebut penuh kebohongan.

Misalnya, informasi atau pesan berisi ajakan undangan masuk grup WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah pemularan Covid-19 dan pembagian vaksin Covid-19, beredar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, bahwa pesan tersebut hoaks alias tidak benar. Narasi yang beredar Sejumlah akun di media sosial Twitter dan Facebook membagikan tangkapan layar terkait pesan undangan masuk grup WhatsApp.

Dalam pesan yang beredar tersebut, penerima pesan diajak bergabung di grup yang akan memberikan informasi penyebaran wilayah Covid-19, serta pembagian vaksin Covid-19. Pesan itu juga menyebutkan cara untuk bergabung ke grup WhatsApp tersebut adalah harus memberikan kode verifikasi yang masuk ke nomor ponsel mereka.

Baca Juga:Humas Pemprovsu Sebut 11 Nama Pjs Bupati/Walikota yang Beredar HOAKS! 

Adapun narasi lengkap pesan yang beredar tersebut adalah sebagai berikut: “Ini mau buat group WhatsApp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yang terjangkit COVID kami akan berikan obatnya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomornya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya kesini.”

Beberapa netizen menanyakan kebenaran informasi tersebut melalui media sosial yang menautkannya ke akun BNPB, Kemenkominfo, dan Kemenkes. “Ini orang mau ngapain sih? Kan udah ada applikasi inarisk @BNPB_Indonesia, @KemenkesRI, @kemkominfo” tulis akun @defrian_ghofar di akun Twitternya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui media sosialnya menanggapi informasi yang beredar tersebut. BNPB menyatakan informasi itu bukan dari BNPB, dan mengimbau agar masyarakat waspada.

“Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih,” ujar akun @BNPB_Indonesia.

Baca Juga:Positif Covid Bertambah di Siantar, Keluarga Pasien: ‘Jangan Bilang Hoaks’

Sementara, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo juga menyatakan, informasi itu tidak benar. “Tidak ada (informasi semcam itu dari pemerintah,” ujar Agus.

Menurut Agus, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan. “Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlu security code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus.

Senada dengan Agus, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Achmad Yurianto juga mengimbau agar masyarakat mengikuti informasi resmi pemerintah. “Ikuti berita resmi pemerintah,” kata Yuri, kemarin.(kpc/hm10)

Related Articles

Latest Articles