18.1 C
New York
Friday, May 10, 2024

Arab Saudi Diharapkan Putuskan Nasib Haji 2020

Jakarta, MISTAR.ID
Kepastian penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2020 masih menunggu kepastian dari Kerajaan Arab Saudi. Rencananya, pengumuman itu akan disampaikan Saudi, Selasa (12/5/20), atau hari ke-19 Ramadhan 1441 H.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali berharap, Saudi segera mengabarkan kepastian penyelenggaraan haji tahun 2020. Sebab mereka akan mulai memasuki masa libur musim panas pada, Rabu (13/5/20).

“Harapan kami, tanggal 19 Ramadhan atau 12 Mei sudah ada keputusan,” ujar Nizar. Awalnya, Saudi mengabari Indonesia bahwa akan membuat pengumuman pada akhir April. Namun, rencana itu diundur paling lambat 12 Mei. Hingga H-1 tenggat waktu, belum ada kabar dari Saudi atau pernyataan dari Kemenag.

Nizar mengkhawatirkan persiapan jemaah haji Indonesia akan terganggu jika Saudi menunda pengumuman hingga setelah masa libur itu. Sebab menurutnya, waktu persiapan sudah sangat mepet.

Dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag, Rabu (15/4/20) lalu, Nizar mengatakan Kemenag membutuhkan waktu minimal 25 hari untuk finalisasi persiapan pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia.

“Misalkan Pemerintah Saudi belum memberi kejelasan, maka saya mohon teman-teman (anggota Komisi VIII DPR RI) untuk memutuskan untuk tidak berangkat. Karena tadi, ketercukupan waktu kami untuk mempersiapkan ini,” kata Nizar dalam rapat itu.

Kemenag hingga saat ini belum memutuskan apakah akan memberangkatkan jemaah haji Indonesia atau tidak. Namun persiapan penyelenggaraan haji tetap berjalan.

Kemenag tetap memfasilitasi pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) oleh jemaah. Saat pelunasan Tahap I ditutup pada, Kamis (30/4/20), ada 179.584 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan. Kemenag membuka pelunasan Tahap II pada 12-20 Mei karena kuota masih tersisa.

Tahun ini Indonesia menerima kuota haji sebanyak 221.000. Kuota itu terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Arab Saudi sendiri sudah berencana membuka kembali dua masjid suci umat Islam, Mesjid Nabawi dan Mesjidil Haram bagi umat muslim di seluruh dunia.

Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Mesjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan, Mesjid Nabawi dan Masjidil Haram akan kembali dibuka dalam waktu dekat.

“Hari-hari (akan datang) ketika kesedihan telah sirna bagi umat Islam dan kami akan kembali membuka dua Mesjid Suci untuk tawaf, sa’i, salat di Al Rawdah Sharif, dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW,” tulis Syekh Al-Sudais dalam unggahan di media sosial.

Kerajaan Arab Saudi juga memutuskan memasang gerbang khusus untuk menyemprotkan cairan disinfektan di pintu masuk Mesjidil Haram, sebagai tindakan antisipasi menekan penyebaran virus corona.

Seluruh pengunjung Mesjidil Haram wajib melewati alat tersebut. Pengurus juga akan membersihkan perangkat itu secara berkala setelah digunakan. Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengizinkan kegiatan salat Tarawih selama Ramadhan di Mesjidil Haram, tetapi para jemaah wajib menjaga jarak. Setelah itu, Mesjidil Haram kembali ditutup untuk menghindari potensi penularan virus corona.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles