17.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Andrei Angouw Jadi Wali Kota Pertama Beragama Konghucu di Indonesia

Manado, MISTAR.ID

Hasil hitung cepat atau quick count LSI Denny JA menunjukkan pasangan calon Andrei Angouw-Richard Sualang (AARS) menjadi pemenang Pilkada Manado 2020.

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado AARS memperoleh 36,46 persen suara. Sementara pesaing terdekatnya Paula Runtuwene-Harley Mangindaan (Paham) meraih 27,62 persen, Mor Bastiaan-Hanny Joost Pajouw (Mor-HJP) 22,69 persen dan Sonya Kembuan-Syarifudin Saafa hanya mendapat 13,24 persen.

“Data yang masuk memang belum 100 persen, baru 98,40 persen, tapi ini sudah tidak akan ada perubahan berarti,” ujar Supervisor Riset Konsultan Citra Indonesia (KCI) Firman, Rabu (9/12/20).

Baca Juga:Wartawan Diusir dari Ruang Desk Pilkada Simalungun, Ketua DPRD: Itu Sudah tidak Betul

Jika nantinya hasil penghitungan suara berjenjang oleh KPU memenangkan Calon Wali Kota Manado Andrei Angouw yang berpasangan dengan Richard Sualang, maka akan ada sejarah baru tercipta di Sulawesi Utara (Sulut) dan mungkin saja di Indonesia.

Politikus PDI Perjuangan itu bakal menjadi wali kota pertama dari etnis Tionghoa yang beragama Konghucu. Karier politik pria kelahiran Manado 23 Mei 1971 itu dimulai pada 2009-2014.

Ketika itu dia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Pemilu 2009. Andrei terpilih mewakili dapil Sulawesi Utara satu yang meliputi Kota Manado dari Partai PDI Perjuangan.

Periode 2014-2019 dia kembali duduk sebagai wakil rakyat dan menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Sulut sampai dengan 2016.
Kemudian pada Februari 2016, Andrei dilantik sebagai Ketua DPRD Sulut menggantikan Steven Kandouw yang waktu itu maju sebagai calon wakil gubernur Sulut.

Baca Juga:Pilkada di Sumut Berjalan Kondusif

Sejarah pun tercipta pada waktu itu, karena Andrei Angouw menjadi satu-satunya ketua DPRD di Indonesia yang beragama Konghucu. Dirjen Otda Sumarsono yang menghadiri pelantikan pada waktu itu sampai terkagum-kagum.

“Saya merasa bahagia, karena ini baru pertama kali saya temukan di Indonesia ketua dewannya beragama Konghuchu. Ini membuktikan keanekaragaman masyarakat Sulawesi Utara berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika terus terjaga. Inilah Sulut Hebat, ini akan menjadi contoh tamansari Indonesia yang beraneka ragam tapi kita tetap satu,” kata Sumarsono 2016 silam.

Andrei pada waktu itu juga menegaskan perbedaan keyakinan, suku dan ras tak jadi halangan untuk mengabdi.

“Ini menunjukkan Sulut sebagai daerah yang menghargai pluralisme, tidak ada dikotomi mayoritas dan minoritas,” kata Andrei usai menjalani prosesi pelantikan pada waktu itu.

Pada Periode 2019-2024, Andrei kembali terpilih sebagai anggota DPRD Sulut dalam Pemilu 2019. Dia berhasil mempertahankan posisi Ketua DPRD Sulawesi Utara setelah kembali ditunjuk DPP PDI Perjuangan. Pada 2020, Andrei mengundurkan diri karena maju sebagai calon wali kota Manado.

Beri Doa dan Selamat

Sementara itu, Ribuan umat Konghucu di seluruh Indonesia turut bersuka cita dan mengucap syukur serta memberi doa kepada Andrei Angouw atas keberhasilannya memenangkan Pilkada Manado versi quick count.

Doa dan ucapan selamat itu tersebar melalui puluhan Group Whatsapp dan media sosial facebook dengan harapan semoga Andrei Angouw menjadi pemimpin yang baik bagi semua golongan masyarakat dan sukses menjalankan tugas pengabdian.

“Sebagai pimpinan Pusat Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) yang disebut Dewan Rohaniwan MATAKIN sekaligus sebagai Ketua Bidang Hukum & Advokasi MATAKIN Pusat, mengucap syukur atas kepercayaan masyarakat,” ujar Ketua Bidang Hukum dan Advokasi MATAKIN Sofyan Jimmy Yosadi, Kamis (10/12/20).

Sofyan sendiri yakin Andrei Angouw akan menjadi Walikota yang hebat dan berhasil. Dia mengaku mengenal dengan baik dan bersahabat sejak masa remaja hingga saat ini dengan Andrei Angouw. “Andrei Angouw pengusaha sukses, mapan dan sudah selesai dengan dirinya. Keluarganya harmonis dan Beliau sangat berbakti kepada orangtuanya. Sebagai politisi mempunyai rekam jejak yang baik dan penuh prestasi,” katanya.

Sofyan mengaku bersyukur bisa berjuang bersama dan bekerja keras bersama sebagai bagian dari Tim Kampanye Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (petahana) dan menjadi salah satu Wakil Ketua Tim Kampanye bidang hukum. (Baca Juga: Unggul Versi Quick Count, Olly-Steven Deklarasikan Kemenangan Pilkada Sulut 2020)

“Secara otomatis bersinergi memenangkan tujuh calon pasangan yang diusung PDIP di Kabupaten dan Kota termasuk Kota Manado. Kini, menunggu penetapan Komisi Pemilihan Umum dan pelantikan. Tahapan-tahapan ini semoga berjalan lancar,” terang Sofyan.

Lebih lanjut dia mengatakan, terpilihnya Andrei Angouw membuktikan masyarakat sudah cerdas dan menolak politik identitas. Dari Manado dan Sulawesi Utara, kita telah membuktikan bahwa keragaman dan kebhinekaan terus digaungkan demi NKRI dan dilandasi ideologi Pancasila.

“Saya salut dan hormat kepada Pak Olly Dondokambey dan Pak Steven Kandouw serta jajaran pimpinan dan kader PDIP yang telah membuktikan sebagai partai nasionalis. Ini sejarah yang patut disyukuri karena baru pertama kali seorang umat Khonghucu menjadi Walikota diseluruh Indonesia. Sebelumnya Andrei Angouw telah menoreh sejarah sebagai ketua DPRD Provinsi pertama di Indonesia yang beragama Khonghucu,” pungkas Sofyan.(inews/sindonews.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles