11.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

3 Menit Video CCTV Yosua Masih Hidup yang Patahkan Skenario Ferdy Sambo

Jakarta, MISTAR.ID
Kemunculan Yosua Hutabarat selama 3 menit dalam rekaman CCTV membuat para anak buah Ferdy Sambo ketakutan. Sebab, penampakan Yosua itulah yang mematahkan cerita rekayasa Ferdy Sambo tentang tembak-menembak Yosua vs Bharada E di rumah dinas Duren Tiga.

Seperti diketahui Yosua tewas pada Jumat, 8 Juli 2022, dengan sejumlah luka tembak. Dalam surat dakwaan Ferdy Sambo disebutkan kematian Yosua karena tembak-menembak dengan Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu setelah Yosua ketahuan melakukan pelecehan pada Putri Candrawathi, yang merupakan istri Ferdy Sambo.

Tembak-menembak yang ternyata merupakan cerita rekayasa Ferdy Sambo tersebar hingga akhirnya disampaikan Mabes Polri melalui Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pada Senin, 11 Juli 2022.

Saat itu Ramadhan mengatakan peristiwa yang menewaskan Yosua terjadi pukul 17.00 WIB.

Baca juga:Sadis! Ferdy Sambo Beri iPhone 13 Pro Max ke Richard Dkk Usai Bunuh Brigadir J

Pada akhirnya rekaman CCTV menjadi kunci pembongkar rekayasa Ferdy Sambo. Dalam surat dakwaan untuk Brigjen Hendra Kurniawan, yang didakwa melakukan perusakan CCTV yang menghalangi penyidikan kasus pembunuhan Yosua, terungkap tentang cerita bagaimana akhirnya isi CCTV itu diketahui.

Brigjen Hendra didakwa melakukan perbuatan itu bersama-sama dengan Kombes Agus Nurpatria Adi Purnama, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKP Irfan Widyanto, tapi mereka diadili dalam berkas terpisah.

Awalnya jaksa menyebut pada Selasa, 12 Juli 2022, Ferdy Sambo begitu gelisah karena takut peristiwa penembakan terhadap Yosua yang terjadi di rumah dinasnya itu terbongkar. Ferdy Sambo pun meminta Chuck melihat isi rekaman dan menghapusnya. Lantas Chuck menghubungi Baiquni Wibowo untuk menyalin dan melihat isi DVR CCTV Kompleks Duren Tiga.

“Chuck Putranto menyampaikan ‘Beq, tolong copy dan lihat isinya’ dan oleh Baiquni Wibowo, menjawab ‘Nggak apa-apa nih?’ dan dijawab oleh Chuck Putranto ‘Kemarin saya sudah dimarahi, saya takut dimarahi lagi’ selanjutnya Chuck Putranto menyerahkan kunci mobilnya kepada Baiquni Wibowo untuk mengambil DVR CCTV yang disimpan di mobilnya,” ujar jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (19/10/22).

Setelah menyalin isi DVR CCTV itu ke flash disk dan laptopnya, Baiquni menemui Chuck di Kompleks Polri Duren Tiga. Saat itu pada Rabu, 13 Juli 2022, pukul 02.00 WIB selepas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara atau olah TKP, Chuck bersama Baiquni dan Arif serta Ridwan Rhekynellson Soplanit (saat itu sebagai Kasat Reskrim Polres Jaksel) melihat rekaman CCTV itu.

“Chuck melaporkan dahulu kepada Arif Rachman Arifin di mana pada saat itu juga berada di TKP dengan mengatakan, ‘Bang, kemarin Bapak perintahkan untuk meng-copy dan melihat isinya. Abang mau lihat nggak?’,” ucap jaksa.

Mereka menonton rekaman CCTV itu di rumah Ridwan, yang kebetulan dekat dengan rumah dinas Ferdy Sambo, yang merupakan tempat pembunuhan Yosua. Rekaman CCTV itu diputar dengan menggunakan laptop Baiquni.

Jaksa menyebut Chuck yang pertama kali menyadari Yosua masih hidup setelah melihat CCTV. Rekaman CCTV itu diputar ulang, lalu Baiquni, Arif Rachman, dan Ridwan pun juga melihat Yosua memakai baju putih tengah berjalan dari pintu depan menuju pintu samping rumah dinas Sambo pada pukul 17.07 WIB hingga 17.11 WIB di hari tragis itu, yaitu Jumat, 8 Juli 2022.

Baca juga:Ferdy Sambo Tidak Hadiri Sidang KKEP Banding

“Baiquni Wibowo memutar ulang antara 17.07 WIB sampai 17.11 WIB dan mereka lihat ternyata benar bahwa Yosua Hutabarat sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah dinas Ferdy Sambo,” ungkap jaksa.

Hal ini membuat Arif kaget karena tidak menyangka rekaman CCTV itu tidak sesuai dengan konferensi pers dari Mabes Polri. Jaksa mengatakan hal ini sekaligus menepis skenario Ferdy Sambo.

“Terbantahkan apa yang disampaikan Ferdy Sambo perihal meninggalnya Yosua Hutabarat terjadi karena tembak-menembak antara Nopriansyah Yosua Hutabarat dengan Richard Eliezer sebelum Ferdy Sambo datang ke rumah dinas Duren Tiga,” kata jaksa.

Singkatnya, Arif kemudian menelepon Hendra Kurniawan. Mereka lantas menemui Sambo dan menceritakan hal ini, tapi Sambo mengancam para anak buahnya untuk tidak membocorkan hal ini serta memusnahkan rekaman CCTV itu. (detik/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles