15.7 C
New York
Sunday, May 5, 2024

YPI Minta Wali Kota Terpilih Tingkatkan Kualitas Perlindungan Anak di Medan

Medan, MISTAR.ID

Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) meminta Wali Kata terpilih Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman untuk memberikan perlindungan terhadap anak dan perempuan khususnya di Kota Medan.

Ketua Badan Pembina YPI Edy Ikhsan mengatakan, sesuai data yang dilansir dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebutkan, Medan peringkat pertama dalam kasus kekerasan terhadap anak. Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, Kota Medan masuk zona merah darurat kekerasan terhadap anak. Data dari Januari hingga Juli 2020, itu belum termasuk kasus yang karena Covid-19 belum terkonfirmasi dengan baik.

”YPI sangat prihatin dengan kasus-kasus kekerasan seksual, eksploitasi maupun tindakan salah lainnya yang menimpa anak-anak. Ini disebabkan usia anak sangat mudah dibujuk dan dirayu, situasi dimana anak sedang dalam masa puberitas. Anak menjadi sangat rentan karena pengaruh teman-teman sebaya, lingkungan, teman dekatnya maupun melalui perkenalan di dunia maya,” sebut Edy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2/21).

Baca Juga:189 Anak Jadi Korban Kekerasan Di Sumut, Kasus Cabul Mendominasi

Edy Ikhsan juga berharap, Bobby dapat mengembangkan mekanisme pencegahan dan penanganan kasus-kasus anak serta model-model program yang ramah anak.
“Tentu tetap mempertimbangkan potensi lingkungannya masing-masing. Hal ini sebagai upaya preventif agar kasus-kasus anak bisa ditekan semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Menurut Edy, model program yang mendesak dikembangkan seperti puskesmas ramah anak, sekolah ramah anak, madrasah ramah anak, pesantren ramah anak, kelurahan ramah anak, RT/RW ramah anak, masjid ramah anak, gereja ramah anak, dan lainnya

“Dengan harapan, tumbuh kembang anak berjalan optimal dan kerentanan munculnya kasus pelanggaran anak bisa dicegah sedini mungkin,” ujarnya.

Edy menekankan saat ini merupakan era inovasi. Daerah yang miskin gagasan dan inovasi akan tertinggal. Karena itu, inovasi layanan publik ramah anak merupakan keniscayaan. “Kembangkan layanan-layanan publik yang terkait dengan anak. Selain itu, kembangkan budaya lokal yang positif untuk pengembangan karakter anak. Ini upaya baik agar budaya ramah anak dapat menginspirasi generasi,” tuturnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles