Simalungun, MISTAR.ID
Rumah layak huni merupakan salah satu program pemerintah pusat. Program ini diperuntukkan bagi warga masyarakat ekonomi lemah. Namun sepertinya, belum semua warga tak mampu mendapat pelayananan program itu.
Seperti dialami Asli Gultom atau pak Erik di Dusun Pining II, Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Rumah kediamannya sangat tidak layak huni, dinding terbuat dari tepas berlantaikan tanah.
Melihat kondisi rumah Asli Gultom ini membuat tetangga-tetangganya prihatin. Salah satu tetanggannya itu adalah P.Pandiangan. Kepada Mistar, Selasa (25/2/20) menyampaikan harapannya kiranya pemerintah menaruh peduli untuk memperbaiki rumah Asli Gultom agar dimasukkan dalam daftar bedah rumah.
“Rumah tetangga saya itu sudah sangat layak untuk dimasukkan dalam daftar bedah rumah, seperti rumah rumah warga tak mampu di nagori (desa) lain di Simalungun ini,” katanya nada prihatin.
Dia juga mengharapkan, janganlah para penghunjuk atau orang yang dipercaya melakukan pendataan bedah rumah berbuat pilih kasih. Seharusnya, rumah pak Erik itu kata dia lebih diprioritaskan untuk masuk daftar bedah rumah.
“Dia itu warga miskin di desa ini, untuk membutuhi hidup sehari-harinya saja susah, belum lagi biaya pendidikan anak-anaknya. Mereka suami sitri hanya pekerja di ladang,” katanya.
Pandingan juga berharap, agar Pangulu (Kepala Desa) melihat kondisi rumah warga desanya untuk benar-benar diperhatikan, mana yang pantas dibedah mana yang tidak.
Ditemui di kediamnya, Asli Gultom memperlihatkan kondisi rumahnya kepada Mistar. “Rumah saya ini memang sudah sangat rusak, tetapi kami tak memiliki uang untuk membangunnya, ladang saja tak punya. Di ladang kita hanya pekerja di ladang orang,” katanya.
Pak Erik berharap, agar pemerintah juga menaruh perhatian pada kehidupan mereka, terutama memperhatikan rumah tinggalnya yang sudah sangat rusak dan tak layak huni.
Reporter: Nimrod
Editor: Herman
