10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Wali Kota Medan Targetkan 4 Kawasan di Kota Medan Menjadi Bersih

Medan, MISTAR.ID

Ada memori kelam yang terjadi  di pertengahan Januari 2019 silam. Kota Medan sempat mendapat predikat  kota metropolitan terjorok di Indonesia berdasarkan hasil penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kala itu. Bahkan, Balai Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis mendapatkan mendapat kiriman bunga yang  berisikan sindiran akibat predikat kota terkotor tersebut.

Untuk itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution  langsung fokus terhadap penanganan masalah kebersihan dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas utama yang harus dituntaskan. Sejumlah terobosan pun dilakukan, kini Medan pun on the track  dalam mengatasi persoalan sampah dan Bobby Nasution optimis membawa ibukota Provinsi Sumatera Utara ini keluar dari  predikat kota terjorok tersebut.

Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan HM Husni mengatakan fokus Wali Kota Medan saat ini penanganan sampah yang dilakukan saat ini mulai dari hulu seperti penguatan bank sampah, TPS 3R (Reduce,Reuse & Recycle) hingga pengelolaan sampah di TPA Terjun dan akan dikelolanya kembali TPA Namo Bintang.

Baca juga: Jalur Layang Kereta Api Lintas Medan-Binjai Akan Dibangun

Kemudian Husni mengungkapkan, ada target Wali Kota 4 kawasan menjadi bersih yakni kawasan Kampung Sejahtera, Tanjung Mulia, Labuhan Deli serta pasar bersih. Untuk mewujudkan hal itu, jelasnya,  akan dilakukan pemetaan dengan menggandeng praktisi yang ahli dalam masalah persampahan untuk menjadi model tata kelola kawasan bersih.

Selain itu, papar Husni, pengelolaan sampah terpadu juga dilakukan dari tingkat rumah tangga, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) hingga Temat Pengelolaan Akhir (TPA). “Pengelolaan sampah terpadu mulai dari rumah tangga sampai TPST dilakukan, guna mengurangi sampah masyarakat atau mungkin sampah yang terlewat  sebelum diangkut ke TPA. Kita optimis, langkah-langkah terukur Pak Wali ini bisa membuat Medan bersih dari sampah,” ungkap Husni, Kamis (2/8/2021).

Guna mendukung penanganan sampah, imbuhnya, di akhir tahun PAPBD akan ada penambahan moda angkutan sepertu typer, armroll dan convector, tong sampah tong bin serta pembuatan SOP Pengelolaan Sampah untuk mengendalikan  fungsi wilayah seperti pemeliharaan, tata kelola dan retribusinya.

Terkait TPA Regional di Telun Kenas, Husni menjelaskan, Pemko Medan saat ini terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan Pemkab Deli Serdang serta Pemprov Sumut agar TPA Regional dapat segera dioperasionalkan. Saat ini, ungkapnya,  masih dipersiapkan sejumlah tahapan yang menyangkut kelembagaan dan pembiayaan, termasuk dengan pihak pengelola nantinya.

Di kesempatan itu, Husni juga menyampaikan pengelolaan sampah menggunakan bio teknologi di TPA Terjun  telah menunjukkan hasil signifikan.  Gunungan sampah mulai berkurang, bahkan bau tidak sedap yang keluar dari tumpukan sampah mulai berkurang. Dikatakannya, gunungan sampah pertama sudah hilang dan kini memasuki gunungan sampah kedua beserta tapak-tapaknya.

Kemudian Husni pun menambahkan, predikat  kota terjorok itu  karena penilaian Adipura tahun 2019  kondisi TPA berbobot 60%, sedangkan saat  ini penilaian dilakukan berdasarkan  Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstrada). Dalam Jakstrada, jelasnya, 30%  pengelolaan sampah dilakukan di hulu, sedangkan 70% lagi dihilir.

“Konsep pengelolaan sampah di Kota Medan saat ini dibuat menjadi tata kelola hulu dan hilir. Jika jakstrada  bagus, maka kita telah memenuhi ambang batas penilaian. Sebab, pengelolaan sampah yang kita lakukan di hulu telah menghilangkan 20-30% sampah dengan melibatkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dan lembaga ekonomi yang ada di wilayah. Sedangkan pengelolaan sampah di hilir, kita menggunakan sistem bioteknologi. Penanggulangan sampah tidak bisa dilakukan secara parsial, harus hilistick,” jelasnya.

Baca juga: Lurah dan Kepling Harus Dilibatkan Atasi Kebersihan di Medan

Apresiasi tinggi pun disampaikan dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU Arief  Marizki Purba SE SSos MSi atas langkah dan upaya yang dilakukan Bobby Nasution dalam pengelolaan sampah di Kota Medan. Arief menilai, apa yang dilakukan Bobby Nasution merupakan sebuah terobosan, mengingat permasalahan sampah dari dulu belum dapat terselesaikan.

“Pengadaan lahan sebagai TPA Regional di Telun Kenas sebelum dipilih pastilah sudah melalui proses kajian dahulu, misalnya terkait AMDAL nya juga sudah dipikirkan. Jadi,  saya yakin,  Pak Wali juga sudah membentuk tim untuk menjalankannya, mengingat hal ini sangat dibutuhkan  Kota Medan dalam pengelolaan sampah,” ungkap Arief. (Anita)

 

Related Articles

Latest Articles