15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Viral Video Curhatan Sopir Soal Penutupan Pintu Masuk Provinsi, Ini Kata Psikolog

Medan, MISTAR.ID

Sebuah video curhatan seorang sopir angkutan umum viral di media sosial. Dalam pesan berantai video yang didapat, pria tersebut mempertanyakan sikap pemerintah yang melakukan penutupan pintu masuk provinsi yang berimbas kepada mereka.

“Wahai penguasa negeri ini. Kami para sopir angkutan umum memohon kepada bapak presiden, bapak gubernur, bapak Wali Kota, bapak bupati, bapak-bapak yang duduk di kursi MPR/DPR serta semua yang menjadi penguasa negeri ini,” ujarnya dalam kalimat pembuka.

Kalimat selanjutnya, dia mengingatkan pemerintah jika kebijakan yang diambil itu membunuh mata pencaharian mereka. “Apakah kalian sudah berpikir ulang dengan menutup pintu ke luar masuk provinsi, yang secara tak langsung membunuh mata pencaharian kami,” ungkapnya.

Baca Juga:Efek Larangan Mudik Diperketat, Ratusan Karyawan Bus Intra Sentosa Mengeluh

Pria berkaos merah tersebut berharap ikut memikirkan nasib mereka, yang bisa dipastikan berimbas akibat tak dibolehkannya masyarakat melakukan mudik dengan melakukan penyekatan.

“Jangan biarkan anak-anak kami menangis pilu, di saat anak-anak kalian tertawa gembira. Jangan biarkan kami kelaparan di saat kalian terlelap tidur karena kekenyangan. Anak dan istri berikut kredit-kredit semua tidak ditanggung oleh negara. Kenapa kami yang harus dikorbankan? Kenapa kami yang harus dikorbankan karena ketakutan kalian yang tidak sama sekali kami takuti,” katanya.

Kemudian, dia mengatakan kalau dia dan rekan-rekan sopir yang lain lebih takut mati kelaparan. “Yang kami takuti apabila anak istri kami mati kelaparan, karena tidak makan pak. Siapa yang mau bertanggungjawab,” ungkapnya.

Baca Juga:Mudik Lokal Pematangsiantar-Simalungun Diperbolehkan

Dalam kalimat terakhir, dia menganggap saat para penguasa berbagi THR, mereka hanya bisa memikirkan apakah anak-anak mereka besok bisa makan. “Di saat kalian berbagi THR, kami hanya bisa berkata, apakah besok hari anak-anak kami dapat makan. Apakah kalian pernah merasakan di saat semua orang tidur nyenyak, ada seorang sopir tetap terbangun dan bekerja menafkahi keluarganya. Demi memberikan kehidupan yang layak untuk anak dan istrinya. Apakah ada cara lain yang bijak? Dengan tidak membunuh mata pencaharian kami,” sebutnya.

“Berilah aturan yang adil, berilah aturan yang adil, buat kami. Semoga bapak-bapak di sana yang menjadi penguasa, mendapatkan hidayah. Terima kasih, semangat pejuang pencari nafkah keluarga,” pungkasnya.

Menyikapi curhatan ini, Psikolog Irna Minauli memberi tanggapannya. Dia menilai video itu mewakili curahan hati banyak sopir angkutan umum yang merasa penghasilannya semakin berkurang dengan banyaknya pembatasan yang dilakukan pemerintah. “Ada semacam ‘a cry for help’, tangisan untuk memperoleh bantuan dan perhatian dari pemerintah,” ujarnya, Jumat (7/5/21) siang.

Baca Juga:Bupati Simalungun Imbau Warga Jangan Mudik

Menurut Irna, banyak masyarakat yang merasakan dampak buruk secara ekonomi akibat pandemi dan kemerosotan ekonomi yang terjadi tanpa melihat ada kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

“Itu sebabnya bantuan dan perhatian pemerintah atas perbaikan nasib para sopir angkutan dan masyarakat lainnya menjadi sangat penting agar masyarakat mengetahui bahwa pemerintahnya masih menyayangi dan mempedulikan masyarakatnya,” ungkap dia.

Dikatakan, frustrasi yang dirasakan akibat banyaknya hambatan seseorang untuk mendapatkan gol atau tujuan yang hendak dicapai, jika tidak ditangani dengan baik dapat mengarah pada agresivitas. “Hal ini disebabkan adanya kemarahan dan frustrasi. Banyak tujuan yang tidak dapat terpenuhi seperti harapan untuk dapat lebih baik atau minimal untuk dapat bertahan hidup,” pungkasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles