14.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Tiga Tahun, Kasus Malaria di Medan Terus Meningkat

Medan, MISTAR.ID

Selama tiga tahun terakhir, kasus penyakit malaria di Kota Medan mengalami kenaikan. Tahun 2022 ini angka penyakit malaria sebanyak 87 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan dr Pocut Fatimah Fitri menyebutkan, kasus malaria pada tahun 2020 hanya 13 orang, tahun 2021 naik menjadi 31 kasus dan tahun 2022 naik kembali ke 87 kasus (lagi berjalan). “Iya, kasusnya terus naik,” ucap dia, Kamis (29/9/22).

Meski kasus penyakit akibat gigitan nyamuk ini meningkat, terangnya, tidak sampai menelan korban jiwa. “Namun kasus malaria ini tidak ada menelan korban jiwa selama tiga tahun ini,” jelasnya.

Baca Juga:Obat Malaria Kosong, Dinkes Sumut Lakukan Pemberian Kina

Masih Pocut, salah satu faktor yang membuat kasus penyakit malaria meningkat karena mobilisasi penduduk baik dari Medan maupun dari luar Medan. “Kasusnya ini kebanyakan datang dari penduduk luar yang berkunjung ke Medan,” katanya.

Pocut menjelaskan, warga luar Medan yang berkunjung ini contohnya dari Tanjungbalai, Deli Serdang, Simalungun, Jawa Tengah, Semarang, Asahan, Labuhanbatu Selatan, Aceh, Humbang Hasundutan, Papua, Kisaran, Riau, Batubara.

Dia membeberkan, tiga warga kecamatan, yakni Medan Deli, Medan Amplas, Medan Helvetia, terkena malaria karena berkunjung ke luar daerah, sisanya dari luar Medan (10 kasus). Di tahun 2021, empat warga masing-masing dua orang dari Kecamatan Johor serta Medan Baru dan Medan Selayang terkena malaria saat berkunjung ke luar daerah. Sedangkan 27 orang lainnya dari luar Medan.

Baca Juga:Studi Ungkap Kelambu Insektisida Mampu Turunkan Kasus Malaria

“Tahun 2022 belum lengkap datanya, karena di Sistem Informasi Malaria (Sismal) tidak kelihatan, dan rumah sakit rujukan masih ada yang belum mengirimkan datanya,” terangnya.

Sementara itu, terkait stok obat malaria di Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut mengaku ketersediaannya masih ada. “Kami mengimbau karena kasus ini penularan dari luar, supaya berobat sesuai anjuran dokter,” ucapnya.

Pocut menambahkan, upaya yang dilakukan Pemerintahan Kota Medan dalam penanganan kasus malaria ini antara lain, pelatihan E-Sismal bagi rumah sakit rujukan maupun buat Puskesmas tahun 2023. “Mendistribusikan obat anti malaria ke rumah sakit rujukan, dan melaporkan kasus malaria melalui aplikasi E-Sismal setiap bulan,” sebut Pocut.(saut/hm15)

Related Articles

Latest Articles