8.4 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Tak Peduli Corona, Toko Kue Tetap Diserbu Warga

Medan, MISTAR.ID

Dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, sejumlah toko penjualan kue makin dipadati pembeli. Tidak tampak pemberlakuan pysical distancing.

Toko kue UD Bunda Ida misalnya. Sejak toko dibuka pukul 09.00 WIB, ratusan warga sudah memadati toko yang menjual kue-kue kering ini.

“Sudah seminggu bang ramenya,” kata Anto, seorang penjaga parkir, Kamis (22/5/20).

Menurutnya, pembeli bukan hanya datang dari seputaran Kota Medan bahkan ada dari Tanjung Morawa dan Lubuk Pakam.

Toko kue UD Bunda Ida yang berlokasi persis di belakang Terminal Amplas ini memang dikenal sejak lama grosir kue-kue kering.

Biasanya, kata Anto, ramainya pembeli hingga malam takbiran. Ia memperkirakan satu hari bisa hampir seribuan pembeli datang mulai pagi hingga malam.

Toko yang luasnya 5×7 meter ini pun sangat padat. Untuk mengurangi kepadatan di dalam toko, karyawan harus membatasi jumlah yang masuk. Pembeli harus mengantri diluar untuk menunggu yang didalam keluar.

“Sabar ya bu, percuma juga ibu masuk ga bisa lewat,” kata penjaga toko.

Memang dengan ukuran toko yang sempit serta sejumlah rak kue-kue yang padat hanya bisa dilalui dua orang saja.

Walau ada peringatan pysical distancing yang ditempel di dinding, namun hal ini tidak dipedulikan warga. Demikian juga jarang yang memanfaatkan wastafel untuk mencuci tangan yang disediakan.

“Takut habis kuenya bang,” alasan Irma, seorang ibu warga Patumbak yang rela mengantri.

Setiap tahun ia memang membeli kue-kue lebaran di toko ini. Selain banyak macam yang disediakan juga harganya relatif murah. Mulai dari kue-kue kering hingga snack dan roti tersedia di toko ini.

Ramainya pembeli berimbas pada warga setempat yang menjadi penjaga parkir dadakan. Ada sekitar 12 orang yang menjadi penjaga parkir dengan lapak masing-masing.

“Sekali setahun bang,lumayan tambah-tambah uang lebaran,” kata Anto yang mengutip Rp2.000 sekali parkir sepeda motor.

Kata dia, jumlah pembeli sama dengan tahun lalu, tidak berkurang. Walau sedang pandemi covid-19, antusias warga untuk membeli kebutuhan hari raya tidak berkurang.

“Namanya hari raya, corona pun tak peduli bang,” katanya.(edrin/hm03)

Related Articles

Latest Articles