9.4 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Tak Diusung PDIP, Akhyar Sebut yang Menentukan Rakyat

Medan, MISTAR.ID

Plt Wali Kota Medan yang juga bakal calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution legowo meski partainya PDI Perjuangan (PDIP) tak mencalonkan dirinya di Pilkada Medan 2020.

Akhyar menyebut, bahwa rakyatlah yang menentukan pemimpinnya bukan partai politik. Karenanya, ia akan tetap mencalonkan diri meski tidak diusung partainya karena ada PKS dan Demokrat yang siap mencalonkan dirinya.

Akhyar mengakui, dirinya memang sempat meminta untuk dicalonkan oleh partainya yang merupakan pemilik 10 kursi DPRD Medan. Dengan jumlah kursi ini, PDIP bersama Gerindra bisa mengusung sendiri paslonnya di Pilkada.

“Sesungguhnya sebagai kader PDI Perjuangan kemarin aku minta, calonkan aku. Tapi kalau tidak ya enggak apa-apa. Kita serahkan pada warga Kota Medan. Kalau warga Kota Medan menghendaki ada partai yang mencalonkan, ya jalan,” kata Akhyar, di USU, Senin (20/7/20).

Baca Juga:PDIP Tak Akan Berkoalisi dengan Demokrat dan PKS

Akhyar yang hadir meninjau kegiatan psikotes calon jabatan pimpinan tinggi (JPT) setingkat eselon II di lingkungan Pemko Medan ini mengatakan, niat pencalonannya karena keinginannya untuk mengabdi.

Karenanya, dia sempat meminta partainya untuk mencalonkan ia kembali. “Kan gini, saya ini kan pingin mengabdi pada Kota Medan. Ya kita serahkan pada warga Kota Medan. Kalau PKS Demokrat mengusung saya, alhamdulillah, kita jalan,” tegasnya.

Apa Akhyar tidak takut konsekuensi pilihan politiknya untuk berhadapan dengan calon yang diusung oleh PDIP?  “Sebagai warga negara, pengabdian tertinggikan kepada bangsa dan negara. Kalau ini Kota Medan, ya mengabdikan diri kepada warga Kota Medan (pengabdian tertinggi),” tandasnya.

Baca Juga:Menunggu Dukungan PDIP Di Pilkada Medan, Peluang Akhyar dan Bobby Sama

PDIP telah memberi sinyalemen tidak akan berkoalisi dengan PKS dan Demokrat di Pilkada 2020. Di Pilkada Medan, dua partai ini mendukung Akhyar Nasution.

Pernyataan ini merupakan sinyal kalau PDIP akan mengusung Bobby Nasution untuk menantang Akhyar. Pengamat politik USU Agus Suriadi berpendapat, pertarungan ini sebetulnya sudah ia prediksi.

“Persoalannya tinggal mengatur strategi termasuk memilih pasangan wakil yang harus punya daya dukung elektabilitas mereka, bukan wakil yang hanya berfungsi sebagai ban serap,” kata Agus.

Menurut dosen ilmu politik USU ini, pertarungan Pilkada kali ini pasti lebih greget karena kedua paslon belum teruji di publik kinerjanya. “Walau Akhyar sebagai petahana, tapi juga belum teruji sebagak sosok yang mumpuni untuk memimpin kota besar seperti Medan. Apalagi relasi sosial dan politik Akhyar ke pusat juga tak teruji,” ungkapnya.(iskandar/hm10)

Related Articles

Latest Articles