11.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Terkait Penggunaan Seragam Sekolah, Sumut Ikuti SKB 3 Menteri

Medan,MISTAR.ID

Pada 3 Februari 2021, tiga menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas resmi menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.

Adapun penerbitan SKB 3 Menteri ini terkait penggunaan pakaian seragam dan atribut bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah negeri jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Menanggapi keputusan ini, Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) akan mengikutinya. Hal ini dikatakan Plt Kepala Disdik Sumut, Lasro Marbun.

Baca Juga: Soal Dana BOS Bisa Dihentikan, Pengamat: SKB 3 Menteri Harus Direvisi

“Tentunya kita akan mengikutinya. Perlu diketahui isi dari keputusan ini adalah bahwa di berikan kebebasan pada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk menggunakan seragam yang bernuansa agama atau tidak bernuansa agama,” sebut Lasro melalui sabungan selulernya, Minggu (7/2/21).

Selanjutnya, Lasro juga menuturkan tidak boleh ada pemaksaan untuk penggunaan atribut tertentu. Dan, dalam SKB 3 Menteri itu diberikan kewenangan pada Gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah untuk memonitor dan menertibkan dan melaksanakan lah peraturan keputusan ini di daerah kabupaten kota.

“Untuk dinas pendidikan karena di bawah wewenang pak Gubernur. Maka, kemungkinan Senin (besok) saya akan surati kabupaten/kota suratnya pak Gubernur. Kita akan mengingatkan dan berkoordinasi pada kepala-kepala sekolah untuk mentaati keputusan tersebut terutama di sekolah menengah atas,” jelasnya.

Baca Juga: SKB 3 Menteri: Sekolah Negeri Tak Boleh Melarang dan Mewajibkan Seragam Khusus Agama

Sementara itu, Saat ditanyakan mengenai hasil rapat mengenai Ujian Akhir Sekolah (UAS), Lasro menyebutkan Disdik Sumut sedapat mungkin mengoptimalkan potensi yang ada. Dimana Disdik Sumut saat ini tengah menyurati sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium komputer.

“Jadi ini masih persiapan saja. Kita melakukan pemetaan pada setiap sekolah mana yang telah memiliki komputer sehingga kita punya data base untuk SMK dan SMA yang memiliki laboratorium komputer. Ini persiapan kita bila nanti UAS dilakukan dengan komputer sehingga kita bisa tahu kemampuan kita karena sudah tahu kekurangan yang kita miliki,” terangnya seraya berkata masih menunggu juknis dari kementerian untuk UAS.(anita/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles