6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Stok Vaksin Covid-19 Menipis, IDI Sumut: Pemerintah Jangan Main-main!

Medan, MISTAR.ID

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara sangat menyayangkan kondisi vaksin Covid-19 dosis kedua mulai menipis di beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan.

Ketua IDI Sumut dr Ramlan Sitompul SpTHT (K) mengatakan, awalnya masyarakat banyak yang menolak dengan kehadiran vaksin. Namun setelah diedukasi dan motivasi, masyarakat mulai mengerti pentingnya vaksinasi Covid-19.

“Nah, sekarang masyarakat sudah mau menjalani vaksinasi, eh ternyata vaksinnya menipis,” sebut dia lewat telepon seluler, Jumat (30/7/21) sekira pukul 11.00 WIB.

Untuk itu, dia berharap pemerintah lebih serius terkait dengan stok vaksin Covid-19 agar masyarakat benar-benar mendapatkan suntikan vaksin khususnya dosis dua.

Baca Juga:Pemko Medan Gandeng Kelompok Cipayung Plus untuk Vaksinasi Massal Pemuda

“Pemerintah jangan main-mainkan masyarakat. Harusnya dipastikan dulu vaksinnya itu ada, kalau begini masyarakat seperti dimain-mainkan, nanti malas lagi untuk vaksin,” kata mantan Ketua IDI Medan ini.

“Jangan selalu menyalahkan masyarakat untuk tidak mau divaksin,” sebut dia lagi. Kemudian, lanjut dia, masyarakat yang menjalani vaksin Covid-19 sudah ada ketentuannya. Dimana, apabila sudah suntik dosis pertama, masyarakat diwajibkan menjalani suntik dosis dua dengan waktu yang sudah ditentukan.

“Kan ada aturan vaksin, kapan pemberian pertama dan kedua, itukan fungsinya untuk memaksimalkan kerjanya vaksin supaya optimal,” jelas dia.

Jadi, sambungnya, apabila sudah ada ketentuannya harus tepat dipedomani. “Jadi jangan sampai sudah suntik vaksin pertama, masyarakat tidak mendapat dosis kedua, karena stok tidak ada. Kita dan masyarakat ingin keluar dari pandemi Covid-19,” sebutnya.

Baca Juga:Stok Vaksin Covid-19 Dosis Dua Menipis di Medan

Karena itu, jangan sampai stok vaksin Covid-19 di Kota Medan dan daerah kehabisan. “Kita sangat menyesalkan apabila pemerintah tidak menyiapkan vaksin, berarti pemerintah main-main,” terangnya.

Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, sebut Ramlan lagi, banyak tenaga kesehatan tidak diperdayakan. Padahal, menurutnya, lembaga kesehatan sudah sukses dan berpengalaman dalam menjalani vaksinasi.

“Saya melihat terlalu semangat institusi di luar kesehatan menyelenggarakan vaksin ini. Padahal kita dari pusat sampai pelosok punya menteri kesehatan, punya dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, kita punya puskesmas, posyandu, kenapa ini tidak diberdayakan semua. Selama ini lembaga kesehatan ini sudah sukses dan pengalaman menyelenggarakan vaksinasi pekan imunisasi dan sebagainya. Kenapa ini tidak ditiru, ada apa, apa yang terjadi,” tegasnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, stok vaksin Covid-19 dosis kedua di Kota Medan sangat menipis. Saat ini jumlah stok vaksin Covid-19 berjumlah 268 vial.

“Stok memang lagi menipis,” sebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan dr Syamsul Arifin Nasution SpOG, kepada wartawan, Kamis (29/7/21) sekira pukul 17.20 WIB.

Baca Juga:Kasus Jual Beli Vaksin, Robertson Pakpahan Ditunjuk Jadi Ketua Tim JPU

Dia menyebutkan, stok vaksin ini tidak hanya ada di Pemerintah Kota Medan saja. Sedangkan BUMN, BUMD, TNI-Polri dan lainnya memiliki stok vaksin masing-masing. “Mereka juga ada memiliki stok, makanya instansi lainnya juga bisa mengadakan vaksin massal yang telah dilakukan di Medan,” ujarnya.

Ia pun membeberkan bahwa bukan hanya Provinsi Sumut saja yang kekurangan stok vaksin, namun hampir rata-rata provinsi lainnya mengalami hal sama.

“Iya, hampir rata-rata provinsi lainnya mengalami hal yang sama dengan Provinsi Sumut kekurangan vaksin. Ini saya taunya setelah kepala daerah melakukan video call dengan pak Airlangga Hartarto kemarin,” ungkapnya.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatnya, vaksin Covid-19 masuk ke Provinsi Sumatera Utara pada bulan Agustus 2021. “Informasi yang saya dapat bulan Agustus, tapi tidak langsung ke Pemko Medan. Vaksin itu masuk melalui pemerintah provinsi baru ke kita atau ke daerah mana saja yang sebelumnya sudah melaporkan kekurangan vaksin,” katanya.(saut/hm10)

Related Articles

Latest Articles