7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Serangan Siber Hantam Bisnis AS, Biden Minta CIA Selidiki

Washington, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Badan Intelijen AS (CIA) menyelidiki kasus serangan siber yang ditujukan pada sejumlah unit bisnis di negaranya. Serangan itu menimbulkan kecurigaan terhadap kelompok
peretas Rusia sebagai biang kerok.

Sebelumnya, perusahaan keamanan Huntress Labs mencurigai kelompok ransomware REvil–kelompok peretas yang berbasis di Rusia–yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Bulan lalu, Biro Investigasi Federal (FBI) juga menyalahkan kelompok yang sama di balik serangan pada JBS–salah satu prosesor daging terbesar.

Namun, Biden mengaku belum sepenuhnya yakin akan kecurigaan tersebut.

“Kami tidak yakin siapa yang berada di balik serangan itu. Awalnya kami berpikir bukan pemerintah Rusia [yang melakukan serangan], tapi kami belum yakin,” kata Biden, melansir Reuters.

Baca juga: Ada Dugaan Akibat Serangan Siber Israel, Fasilitas Nuklir Iran Meledak

Kendati demikian, Biden telah mengerahkan CIA untuk menyelidiki serangan tersebut. AS, lanjutnya, akan merespons jika Rusia terbukti bertanggung jawab atas serangan.

Selama pertemuan di Jenewa, Biden sempat mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menindak peretas siber yang berasal dari Rusia. Biden mengingatkan konsekuensi yang akan didapat Rusia jika serangan ransomware sejenisnya terus berkembang.

“Jika itu disebabkan Rusia, saya memberi tahu Putin [saat di Jenewa] bahwa kami akan merespons,” ujar Biden.

Diberitakan sebelumnya, ratusan unit bisnis di AS dilaporkan tengah menghadapi serangan siber. Ransomware itu membajak perangkat lunak manajemen teknologi dari pemasok Kaseya yang banyak digunakan pebisnis di AS.

Baca juga: Serangan Milisi Tewaskan 55 Warga Kongo

Kaseya mengaku telah mendeteksi serangan tersebut lebih dini dan mematikan server sebagai langkah pencegahan.

Kaseya sendiri diketahui memiliki setidaknya lebih dari 40 ribu pelanggan. Namun, tak semuanya menggunakan perangkat lunak yang sama dengan yang diserang ransomware.

Kaseya mengaku telah berhasil mengidentifikasi sumber penyerangan. Diyakini, serangan dilakukan kelompok peretas yang dikenal dengan julukan REvil. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles