8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Selain Kolaborasi, Regulasi dan Sinkronisasi Seluruh OPD Harus Jelas Dalam Penanganan Stunting

Medan, MISTAR.ID

Kesehatan masyarakat, termasuk calon bayi yang berada dalam kandungan seorang ibu juga menjadi fokus perhatian Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ini.

Sebab, orang nomor satu di Pemko Medan ini berupaya keras untuk mencegah, meminimalisir sekaligus menekan angka stunting di Kota Medan.

Berdasarkan penjelasan World Health Organization (WHO), 20 persen stunting terjadi ketika bayi masih dalam kandungan.

Hal itu terjadi karena asupan ibu selama hamil kurang bergizi, sehingga nutrisi yang diterima bayi juga berkurang.

Baca Juga:Bobby Nasution Perintahkan Camat dan Lurah Jaga Rumah yang Ditinggalkan Calhaj

Menyikapi hal itu, Bobby Nasution langsung menginstruksikan seluruh OPD di lingkungan Pemko Medan untuk saling berkolaborasi.

“Hapus anggapan lama yang menganggap OPD ini atau itu tidak berkaitan langsung. Saya tidak ingin lagi mendengar anggapan seperti itu. Stunting ini dipengaruhi beragam faktor, bukan hanya dari sisi kesehatan atau medis saja, tapi juga karena faktor ekonomi dan kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga. Untuk itu, semua OPD harus saling berkolaborasi,” tegas Bobby Nasution, beberapa waktu lalu.

Bobby menyebut, masa 1.000 hari pertama kehidupan anak menjadi poin penting. Sebab, di 1.000 hari pertama anak belum dapat memilih makanan sendiri, sehingga asupan makanannya bergantung pada kondisi ekonomi orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya.

Baca Juga:Bobby Nasution Ajak Semua Warga Wujudkan Medan Sebagai Kota Toleran

“Kondisi itulah yang menjadi dasar semua OPD harus berkolaborasi dan ikut berkontribusi dalam mengatasi masalah tersebut. Saya juga meminta kecamatan, kelurahan hingga kepala lingkungan ikut dalam penanganannya agar berjalan lebih optimal,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Dr Zulfendri MKes mengatakan, penanganan stunting dalam kajian kebijakan perlu diidentifikasi siapa yang menjadi stakeholder dalam permasalahan tersebut.

“Kita sangat mengapresiasi Pak Wali Kota Medan yang meminta seluruh OPD terlibat dalam penahanan stunting. Namun regulasinya harus jelas, karena setiap OPD akan mengeluarkan anggaran yang besar. Jangan sampai nanti masing-masing OPD yang dimaksud terbentur,” pesan Zulfendri, Minggu (12/6/22).

Baca Juga:Bobby Nasution: Pembangunan Tembok Rob Belawan Dilakukan Tahun Ini

Selain itu, Zulfendri juga berharap, seluruh OPD dapat tersinkronisasi. Artinya, tidak hanya dinas kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) yang bekerja, melainkan semua OPD dengan memperhatikan dari berbagai faktor lainnya.

“Kalau arahan, instruksi dan upaya yang dilakukan Pak wali itu sudah sangat benar. Tinggal bagaimana implementasi dari instruksi itu dijalankan. Kita berhadap ini tidak hanya sebatas komitmen. Kalau ada sinkronisasi dan pedomannya, saya optimis masalah stunting di Kota Medan ini bisa cepat selesai,” tuturnya.(rahmad/hm10)

Related Articles

Latest Articles