12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Sebelum Ada Penempatan, DPRD Minta Disdik Medan Jangan Pecat Guru Honorer

Medan, MISTAR.ID

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan diminta segera menyelesaikan masalah penempatan guru honorer yang tergusur karena kalah dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Begitu juga bagi guru honorer yang lulus P3K supaya segera mendapat tempat baru mengajar.

“Disdik Medan harus segera melakukan pendataan, mana sekolah yang butuh dan harus mengakomodir guru yang tidak lulus. Jangan sampai ada guru honorer yang dipecat,” tegas Wakil Ketua DPRD Medan H Rajuddin Sagala, Rabu (24/8/22).

Rajuddin mengingatkan agar disdik tidak berlarut-larut melakukan pendataan. Sebab, itu akan membuat resah para guru honorer dan menciptakan suasana tidak kondusif di lingkungan pendidikan.

Baca Juga:Pemerintah Didesak Tuntaskan Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN

“Tidak sulit untuk mengakomodir para guru honorer yang lulus P3K dan yang tidak lulus. Setiap Kepala Sekolah cukup berbagi jam mengajar saja tanpa dikeluarkan dari sekolah,” saran Rajudin.

Dikatakan Rajuddin, para guru honorer yang kalah P3K tetap terdaftar sebelumnya dan memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) di Disdik Medan.

“Artinya, guru honorer tersebut tetap mendapat gaji yang ditanggung APBD Pemko Medan. Sedangkan yang lulus P3K akan mendapat gaji baru sebagai guru P3K,” jelasnya.

Oleh sebab itu, kata Rajuddin, guru honorer yang tidak lulus sangat berpeluang mendapat tambahan gaji honorer setiap bulannya karena APBD Pemko Medan sangat mencukupi.

“Kita berpesan kepada Disdik Medan bukan hanya sekadar minta jangan dilakukan pemecatan, tetapi harus menambah jumlah gaji honorer,” jelasnya.

Baca Juga:Terkait Tuntutan Guru Honorer, Ini Kata Disdik Medan

Selain itu, Rajuddin juga mengingatkan pejabat dan Kepala Sekolah di lingkungan Disdik untuk sementara jangan ada penerimaan tenaga guru honorer. Sebab, hal itu ada indikasi upaya pemecatan guru honorer dan mengangkat guru honorer yang baru.

“Ada indikasi oknum ingin menyalahgunakan dana BOS dan dana insentif APBD. Indikasi buruk itu harus diantisipasi. Saat ini ada sekitar 300 lebih guru honorer yang lulus P3K belum mendapat tempat mengajar. Sedangkan yang tergusur dari sekolah tempat awal kerja karena kalah P3K sekitar 600-an,” pungkasnya. (rahmad/hm12)

Related Articles

Latest Articles