Medan, MISTAR.ID
Rumah Sakit (RS) Haji Medan saat ini tengah bersiap memberikan layanan medical tourism dalam upaya membangun sektor kesehatan di Sumatera Utara (Sumut).
Hal ini diungkapkan Direktur RS Haji Medan dr Rehulina Ginting saat ditemui di kantornya, Kamis (30/12/21). Menurut mantan Kepala Puskesmas P.Bulan tersebut, jika hal ini bisa tercapai maka secara bertahap dapat menjadi layanan yang menjangkau tingkat internasional.
“Seperti rumah sakit di Penang, selain shooping dan berwisata, masyarakat yang berkunjung juga melakukan pemeriksaan kesehatan. Jadi seperti itu yang kita harapkan,” katanya kepada wartawan.
Baca Juga:Kedudukan RS Haji Medan Sah Dikelola Provinsi Sumut
Menurutnya, Kota Medan yang saat ini berstatus metropolitan juga sudah sangat tepat membangun medical tourism. Untuk itu, tutur Rehulina, saat ini berbagai persiapan pun sudah dilaksanakan baik sarana dan prasarana.
“Kita, baik peralatan dan dokter semuanya juga sudah ada,” sebutnya.
Sementara itu, saat ini pihak RS Haji juga tengah melakukan berbagai langkah persiapan dalam mengantisipasi kemungkinan adanya kasus Covid-19 terutama varian Omicron dan Delta.
Baca Juga:Libur Nataru, RSUP HAM Tetap Siagakan Pelayanan
Selama dua bulan ini, kata Rehulina, ruangan isolasi terpusat (isoter) untuk pasien Covid-19 sudah dikosongkan oleh pihaknya.
“Hal ini untuk mempersiapkan diri mengantisipasi khususnya Omicron dan Delta apabila kasusnya sampai ditemukan di Sumut,” ungkapnya.
Rehulina mengaku di RS Haji, pihaknya memiliki 37 ruang ICU Covid-19 termasuk PICU dan NICU. Selain itu juga terdapat kamar operasi bersalin Covid-19 dan ruangan isoter.
“Selain persiapan ruangan untuk pasien Covid-19, vaksinasi juga kita lakukan hari Senin sampai Kamis dengan menggunakan vaksin Sinovac dan hari Jumat menggunakan vaksin Moderna. Dan di sini siapa saja boleh melakukan vaksin di RS Haji,” pungkasnya. (anita/hm14)
