6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Presiden Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di Harganas

Medan, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar semua pihak waspada terutama soal ancaman krisis pangan.

Ancaman ini berasal dari perang Ukraina dan Rusia, karena kedua negara ini merupakan produsen besar gandum.

Bukan hanya itu, konflik Ukraina dan Rusia berpengaruh besar terhadap harga minyak dan gas yang akhirnya juga mendongkrak harga bahan pokok.

Jokowi mencontohkan harga minyak yang meingkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Begitu juga gas yang kenaikannya sampai lima kali lipat.

Baca Juga:Tahun 2024, Presiden Jokowi Minta Angka Stunting Nasional Turun Jadi 14%

“Harga minyak itu 60 per barrel, sekarang 110 sampai 120 per barrel, hati-hati. Negara kita masih tahan tidak menaikkan. Kalau gas naik lima kali lipat dan kita masih import sebagian besarnya, untungnya pangan, beras kita tidak impor tiga tahun terakhir. Mudah-mudahan bisa kita pertahankan,” kata Jokowi yang datang ke Sumut bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam puncak perayaan Hari Keluarga Nasional ke-29 (Harganas) di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Kamis (7/7/22).

Jokowi mengingatkan seluruh rakyat saat ini harus betul-betul bersyukur dengan kondisi saat ini. Bahkan, Jokowi sempat bertanya pada seluruh tamu undangan yang hadir apakah mau harga pangan dinaikkan.

“Mau Bapak Ibu semuanya harga naik?” tanyanya, yang dijawab serentak oleh tamu undangan, “Tidak.”

“Kalau ada yang  mau harga pangan naik, maju ke depan saya beri sepeda,” selorohnya dan disambut tawa seluruh tamu yang ada.

Lantaran tidak ada satu pun yang mengingikan adanya kenaikan harga pangan, Jokowi menegaskan pentingnya kemandirian pangan.

Baca Juga:Sambangi Pasar Tradisional di Medan, Presiden Jokowi Beri Bantuan ke Pedagang dan Warga

“Saya mengajak kepada seluruh bupati dan wali kota untuk memanfaatkan lahan-lahan sekecil apapun untuk menanam. Untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari. Ini Penting. Jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Karena kita nanam untuk bisa kita panen. Penting sekali. Karena anak-anak kita jadi penentuan masa depan Indonesia,” tegasnya.

Sementara, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov dan Pemkab/Pemko di Sumut dalam menekan stunting.

Sekarang, dia berharap program Bapak Asuh anak stunting selama enam bulan bisa berjalan dengan maksimal. Sampai saat ini, sudah ada 1.000 anak yang ditangani TNI, Polri, BUMN serta lembaga lainnya.

“Akan didampingi dan diasuh selama enam bulan, biayanya hanya Rp450.000/bulan. Selama itu diharapkan berat badannya naik. Sampai saat ini sudah ada 1.000 anak yang diambil,” kata Hasto Wardoyo.

Baca Juga:Presiden Berkunjung ke Nias Utara dan Berikan Bantuan, Jokowi: Bukan Beli HP Ya, Tapi Buat Modal Usaha

Pada perayaan Harganas kali ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama beberapa kepala daerah lainnya termasuk Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana.

Edy Rahmayadi dan kepala daerah lainnya dianggap peduli dan mendukung program kemajuan keluarga berencana (KB) dan kesejahteraan keluarga.

Hadir juga dalam acara perayaan Harganas ke-29 itu, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju dan DPR RI, serta beberapa kepala daerah seperti Gubernur NAD, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumsel dan Banka Belitung.

Hadir juga Forkopimda Sumut, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis serta DPRD Sumut, dan OPD Pemprov Sumut.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles