Medan, MISTAR.ID
Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang saat ini sedang berjalan di Kota Medan, berimbas terhadap warga yang menggantungkan diri dari aktivitas perdagangan.
Beredar video di media sosial sejumlah pedagang di Jalan Multatuli mengeluh, tempat usaha mereka ditutup demi terlaksananya PPKM, namun tidak adanya solusi yang diberikan pemerintah kepada mereka.
Pantauan Mistar, Kamis (15/7/21), para pedagang membentangkan sejumlah spanduk dalam video yang beredar tersebut. “Sarapannya kak. Yakinlah jika kakak beli sarapan sama kami, tiga nyawa terselamatkan,” ujar salah seorang pedagang dalam poster yang dia bentangkan.
Baca juga: PPKM Darurat Hari Keempat di Medan, Terminal Amplas Sepi Penumpang
Tulisan itu sengaja dia buat untuk menarik simpati orang yang lewat, agar membeli dagangannya meski dibawa pulang. Poster lainnya yang terlihat dalam video tersebut bertuliskan kalimat ‘tetap semangat, walaupun berat’.
Selain membentangkan poster, sejumlah pedagang juga sesekali mengharap kendaraan untuk singgah ke tempat mereka hanya untuk sekadar sarapan. Namun, banyak juga mobil yang enggan untuk berhenti.
“Banyak di sini pedagang kaki lima yang terancam. Benar itu singkatannya PPKM (pelan pelan kami mati). Kami cari makan buat hari ini, besok belum tentu bisa makan,” ujar salah seorang pedagang di kawasan itu dalam caption video yang beredar.
Penerapan PPKM Darurat di Kota Medan juga dikeluhkan tukang pangkas bernama Beni. Terlebih saat pemerintah Kota Medan melakukan pemadaman lampu jalan sejak, Rabu (14/7/21) malam.
Baca juga: PPKM Darurat, LPJU di Kota Medan Dipadamkan
“Ada-ada aja pemerintah ini. Lampu jalan dimatikan. Kita disuruh cepat tutup, sementara sore sampai malam banyak orang yang mau motong rambut,” keluhnya. Diketahui, Kota Medan mulai hari ini akan memberikan sanksi bagi warga yang melanggar PPKM Darurat, setelah tiga hari melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat. Namun, penerapan PPKM Darurat dilaksanakan tanpa memberikan solusi tepat bagi masyarakat yang terkena imbas. (ial/hm09)
