Teknisi PLN sedang memperbaiki jaringan distribusi 20 KV. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara, siap sepenuhnya mendukung pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. (f:istimewa/mistar)
Teknisi PLN sedang memperbaiki jaringan distribusi 20 KV. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara, siap sepenuhnya mendukung pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. (f:istimewa/mistar)

Medan, MISTAR.ID – Danau Toba di Sumatera Utara menjadi salah satu dari lima destinasi wisata di Indonesia yang masuk dalam daftar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Lima destinasi wisata ini dijadikan super prioritas untuk dikembangkan.
Pemerintah Pusat, melalui sejumlah kementerian bersepakat untuk mengucurkan dana besar untuk pembangunan di kawasan super prioritas itu. Sedikitnya Rp7,6 triliun digelontorkan untuk pengembangan kawasan, terutama untuk infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya. Danau Toba disebut-sebut mendapat jatah lebih banyak.

Keseriusan pemerintah pusat untuk membangun Danau Toba tentu perlu dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk PLN yang bertugas menjamin sumber daya listrik di kawasan Danau Toba.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara, Feby Joko Priharto mengungkapkan, pihaknya sudah siap sepenuhnya untuk mendukung pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Kami sadar betul, listrik menjadi salah satu kunci pengembangan dan pembangunan di wilayah itu,” katanya, Selasa (29/10/19).

Dia menjamin, pasokan listrik untuk kawasan Danau Toba pasti akan terpenuhi. Sebab, hingga kini, Sumut masih surplus daya listrik sebanyak 500 MW. Daya yang sebesar itu diyakini mampu mencukupi kebutuhan listrik di Danau Toba.
Sistem suplai kelistrikan selingkar Danau Toba, menurut dia, sejauh ini tak bermasalah. Infrastruktur berupa gardu induk dan jaringan tegangan menengah juga sudah mencapai wilayah itu. “Jadi dari segi pasokan, sangat aman,” katanya.

Dukungan pasokan listrik itu tentu berhubungan erat dengan investasi di Danau Toba. Pemerintah sendiri sejak jauh hari telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah investor untuk menggelontorkan investasi untuk pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba.

Industri pariwisata di sana diyakini bakal menggeliat seiring berkembangnya Danau Toba. Industri hotel, restoran dan jasa travel diprediksi bakal meningkat.
“Kebutuhan pasokan listrik untuk industri seperti hotel dan lainnya aman. Bahkan jaringan kita sudah interkoneksi hingga ke luar Sumatera Utara. Jadi aman,” pungkasnya.

Teken MoU

Sebelumnya, PT PLN telah melakukan penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Pelindo III.

“Penandatanganan MoU ini kita laksanakan atas dasar prinsip kebersamaan saling menghormati dan menguntungkan baik dari sisi potensi maupun nilai strategis,” kata Plt Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani di Jakarta, Selasa (29/10/19).

MoU pertama adalah dengan Kemenpar untuk penyediaan Infrastruktur listrik destinasi pariwisata prioritas, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik total sebesar 241.000 kVA, di mana 10 (sepuluh) Destinasi Pariwisata Prioritas tersebut terdiri dari: Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta Raya, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Wakatobi Sulawesi Tenggara, serta Morotai Maluku Utara,

Sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas tersebut juga merupakan amanat Presiden Joko Widodo yang disampaikan melalui surat Sekretariat Kabinet Nomor: B652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 06 November 2015 perihal Arahan Presiden RI mengenai Pariwisata, dan Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Awal Tahun pada tanggal 04 Januari 2016.

Dengan mendukung kebutuhan listrik pariwisata prioritas, perekonomian ke-10 daerah tersebut dapat tumbuh lebih cepat sehingga pada akhirnya menopang peningkatan jumlah wisatawan baik asing maupun lokal.

MoU kedua berisi komitmen PLN dalam memasok tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di 11 (sebelas) lokasi Pelabuhan/Terminal Pelindo III guna mendukung kegiatan operasional pelabuhan, dengan pasokan Tegangan Menengah 20 kV (dua puluh kilo volt) dan total daya sebesar 29.892 kVA.

Adapun ke 11 pelabuhan tersebut diantaranya adalah Bagendang Sampit, Kumai, Batulicin, dan pelabuhan Banjarmasin di Kalselteng, Tenau Kupang dan Maumere di NTT, Lembar di NTB, Tanjung Intan dan Tanjung Emas di DJTY, TPS dan Semen Tuban di Jawa Timur.

Sementara MoU ketiga dengan Pelindo III adalah tentang sinergi kerjasama bidang energi, logistik, kepelabuhanan dan pemanfaatan lahan idle.
Diharapkan melalui kerjasama ini akan terjalin kemitraan dan terwujud sinergi usaha dengan prinsip saling menguntungkan dalam pengembangan dan peningkatan kegiatan dan program kerja, serta terjalinnya hubungan baik jangka panjang antara PLN dengan Kemenpar serta PLN dengan Pelindo III.

Reporter: Daniel
Editor: Luhut Simanjuntak