6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Terancam Stagnan

Medan, MISTAR.ID

Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) di kuartal ketiga sebesar 3.67% dari tahun yang sama sebelumnya. Menurut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, pertumbuhan sebesar itu memang masih jauh dari harapan akan terjadinya pemulihan ekonomi di wilayah Sumut.

“Sebab, masih sangat dini kita menyimpulkan sebagai pemulihan ekonomi. Meskipun demikian, pertumbuhan ini patut kita syukuri walau PR masih banyak. Kita masih butuh waktu yang lama agar kondisi ekonomi bisa pulih sebelum pandemi. Kalau berbicara hari ini, dimana kita tengah berjibaku dengan masalah pandemi. Indikasi pemulihan seperti masa sebelum Covid 19 itu baru bisa dilihat nanti di tahun 2025 mendatang,” kata Gunawan yang merupakan Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jumat (5/11/1).

Gunawan menilai, pertumbuhan ekonomi Sumut di kuartal ketiga ini masih ada indikasi kuat kalau ekonomi Sumut berpeluang bergerak stagnan nantinya. Tentunya, dengan beberapa skenario buruk yang bisa saja terjadi.

Baca Juga:PPKM Menurun, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Sistem Keuangan Sumut Membaik

Dalam rilis BPS menyebutkan, bahwa pertanian, perikanan dan kehutanan menyumbang pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021. Saat ini diketahui juga kenaikan harga komoditas pertanian menjadi salah satu kontribusi besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut.

“Tetapi kita tidak bisa berharap sepenuhnya dengan sektor ini. Karena Sumut yang mengandalkan sawit bakal tidak akan menikmati lagi booming komoditas itu. Saya melihat, bahwa harga CPO global yang saat ini berada di kisaran 5.000 ringgit per ton sulit diharapkan agar terus naik harganya. Kita harus berbicara tentang sentimen penggerak harga CPO terlebih dahulu,” jelasnya.

Diungkapkan Gunawan, harga komoditas energy belakangan mulai berguguran harganya. CPO dikwatirkan akan terhenti lajunya di kuartal keempat tahun ini. Dan, industri pengolahan yang tumbuh di kuartal ketiga tahun ini, juga sepertinya akan berhenti dengan kapasitas yang mungkin tidak akan bertambah jika dibandingkan dengan kuartal ketiga.

Baca Juga:Perekonomian Sumut Tumbuh 3,67 Persen di Triwulan III 2021

“Selanjutnya, jasa keuangan, telekomunikasi, akomodasi makan dan minuman, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh. Pertumbuhan di jasa keuangan maupun akomodasi makan dan minuman memang bisa menjadi indikasi bagus. Tetapi sektor telekomunikasi dan jasa kesehatan serta kegiatan sosial ini kalau boleh saya bilang pertumbuhan yang dipaksakan,” jelasnya.

Artinya, karena pandemi Covid-19, sektor ini “terpaksa” hidup karena serangakaian kebijakan sosial pemerintah, serta upaya pemerintah dalam memerangi Covid-19.
Namun, sektor ini tumbuh lebih dikarenakan belanja pemerintah, bukan dikarenakan adanya pemulihan daya beli masyarakat yang bagus sehingga sektor ini mengalami kenaikan.

Satu hal yang menakutkan adalah di kuartal ketiga, lapangan usaha transportasi dan pergudangan justru terkontraksi 0.4%. Ini indikasi jelas bahwa sektor produktif kita di kuartal ketiga justru kinerjanya memburuk. Ini jadi catatan penting bahwa di kuartal keempat segala kemungkinan yang memicu pertumbuhan stagnan bisa terjadi.

Baca Juga:Sikap Optimisme Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

“Misalkan jasa kesehatan, telekomunikasi, kegiatan sosial tetap hidup. Tetapi ingat, di kuartal keempat tahun ini ada perayaan keagamaan Natal dan Tahun Baru. Umumnya kita mengandalkan konsumsi masyarakat di liburan akhir tahun tersebut. Tetapi pemerintah sudah mengisyarakatkan bahwa tidak ada libur Natal dan Tahun Baru demi menghindar dari lonjakan kasus Covid-19. Artinya kita tidak bisa berharap bahwa belanja masyarakat bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumut,” bebernya.

Oleh karena itu,  kata Gunawan, yang diharapkan adalah belanja pemerintah (daerah) yang biasanya setiap menjelang akhir tahun kerap mengalami kenaikan. “Tetapi ingat, konsumsi rumah tangga itu menyumbang sekitar setengah dari PDB kita. Nah disinilah kita bisa berkesimpulan bahwa ekonomi Sumut berpeluang stagnan di kuartal keempat,” ungkapnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles