8.3 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Permintaan Ekspor Tepung Ubi Jalar ke Jepang Meningkat Signifikan

Medan, MISTAR.ID

Sepanjang Januari hingga Juni 2020, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat peningkatan signifikan permintaan ekspor tepung ubi kayu dari Sumatera Utara (Sumut) ke Jepang.

Tercatat, sepanjang Januari hingga Juni 2020 sudah 15 kali permintaan dengan jumlah 442 ton dengan nilai total Rp 2,2 miliar. Sementara sepanjang tahun 2019, hanya sebanyak 18 kali dengan total 486 ton senilai Rp 2,1 miliar, dan ini merupakan tren permintaan yang juga meningkat.

“Sinergitas pemangku kepentingan pertanian di Provinsi Sumut terus kita tingkatkan,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan Hasrul, saat menyerahkan sertifikat karantina untuk 52 ton tepung ubi jalar dengan nilai Rp251 juta tujuan Jepang milik PT TAM, Senin (8/6/20).

Baca Juga:Ekspor Ikan Hias Arwana Digalakkan

Menurut Hasrul, tepung ini menggunakan bahan dasar kulit ubi jalar atau limbah sebagai bahan baku utama tepung. Dan, di negara tujuan ekspor, produk ini digunakan sebagai bahan pakan alternatif.

Bahkan, karena diyakini memiliki kandungan nutrisi yang baik, tepung inipun sudah dijadikan bahan alternatif pangan.

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyampaikan, Gerakan Tiga kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, target dan program telah dilakukan penyesuaian.

Antara lain, alih negara tujuan ekspor, memperbanyak ragam komoditas dan juga mendorong tumbuhnya pelaku usaha atau eksportir baru.

Baca Juga:Stok Karet Ekspor Sumut Menumpuk Di Pabrik

Sinergisitas pemangku kepentingan baik pusat, daerah serta pelaku usaha termasuk petani juga terus ditingkatkan. “Alhamdulilah, di tengah pandemi kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan bahkan meningkat, ” sebut Jamil.

Berdasarkan rilis BPS, beberapa waktu lalu menyebutkan, peningkatan kinerja ekspor pertanian sebesar 12,66 persen atau US$0,28 dibanding periode tahun 2019 (YoY).

“Saatnya, sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. Stok pangan tetap terjaga, kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks,” jelasnya. (anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles