21.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Peringati Hari Guru, Wakapoldasu: Sisihkan Dana Untuk Tes Narkoba Murid

Medan | MISTAR.ID – Waka Polda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyampaikan agar pihak sekolah menyisihkan anggaaran untuk melakukan test narkoba.

“Agar sekolah dapat menyisihkan sedikit anggaran sekolah untuk melakukan pengecekan tes narkoba terhadap anak muridnya,” kata dia saat menjadi inspektur upacara memperingati Hari Guru Nasional ke-74 tahun di Sekolah Harapan Medan, Senin (25/11/19).

Kemudian Mardiaz juga menyampaikan agar para murid mulai dari SD, SMP dan SMA harus bisa membentuk karakter yang baik guna agar jauh dari hal-hal buruk seperti geng motor dan penyalahgunaan narkoba. Selain itu, mantan Kapolrestabes Medan itu meminta kepada guru apabila mendeteksi adanya paham radikal yang masuk ke sekolah, agar segera dilakukan penelitian dan pencegahan.

“Namun apabila guru tidak mampu, bisa langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan tindak lanjut,” sebutnya.

Wakapolda Sumut yang membacakan amanat Kemendikbud RI menyampaikan, guru di Indonesia memiliki tugas yang mulia, sekaligus yang tersulit, untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

“Guru ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktunya habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas,” sebutnya.

Selain itu, sambung Mardiaz, guru mengetahui betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

“Guru juga ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Kemudian guru juga tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal,” terang dia.

Dalam amanat itu juga, Waka Poldasu menyebutkan, guru juga tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

“Guru ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda (guru) tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan, Satu hal yang pasti, Kita akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia,” jelasnya.

Reporter: Saut Hutasoit
EDitor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles