10.3 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Perekonomian Sumut Mulai Pulih Meski Masih Terbatas

Medan, MISTAR.ID

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan II 2020 tercatat -2,37% (yoy), terkontraksi untuk pertama kalinya sejak krisis 1998. Meski demikian, dibandingkan dengan Nasional dan daerah lain, pertumbuhan Sumut masih lebih baik dari beberapa daerah lain di Sumatera.

Adapun kontraksi tersebut dipengaruhi oleh penurunan permintaan domestik seiring dengan pembatasan sosial untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Penguncian wilayah di negara-negara mitra dagang turun menurunkan permintaan eksternal.

Hal ini dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Wiwiek Sisto Widayat, pada wartawan melalui meeting zoom, Selasa (6/1/20) siang.

“Seluruh Lapangan Usaha (LU) utama terdampak hingga kontraksi, kecuali LU Pertanian. Adapun upaya stimulus fiskal menanggulangi dampak Covid-19 mengakselerasi pertumbuhan konsumsi pemerintah dan menahan penurunan ekonomi lebih lanjut. Bahkan  Perekonomian Sumut masih tumbuh cukup kuat dibandingkan nasional dan Sumatera. Artinya masih tumbuh secara positif,” jelasnya.

Baca juga: Waduh! RS di Medan Masih Terapkan Rp1,8 Juta untuk Harga Test Swab

Pertumbuhan Ekonomi di Sumut juga masih lebih baik dari beberapa provinsi lain di Sumatera seperti Riau, Lampung, Sumbar, Bangka Belitung (Babel), dan Kepulauan Riau (Kepri). Sumut berada di 24,35% sedangkan Riau 20,71%, Lampung 11,03%, Sumbar 7,13%, Babel 2,20.

“Permintaan domestik dan eksternal diperkirakan mulai picking up pada pertumbuhan ekonomi di triwulan III seiring dengan pelonggaran lockdown di negara-negara mitra dagang serta penerapan adaptasi kebiasaan baru. Konsumsi rumah tangga juga mulai pulih ditopang oleh perbaikan pendapatan sejalan dengan kembali bekerjanya tenaga kerja terdampak,” sebutnya.

Pada masa adaptasi kebiasaan baru, sambung Wiwiek beberapa perusahaan kembali beroperasi, terutama pada sektor perhotelan. Perbaikan konsumsi rumah tangga juga turut ditopang oleh pencairan insentif dari program kartu pra kerja.

Perbaikan konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2020 terindikasi juga oleh beberapa indikator dari survei konsumen dan survei penjualan eceran serta global mobility report.

Baca juga: Waduh! RS di Medan Masih Terapkan Rp1,8 Juta untuk Harga Test Swab

“Ada 13.933 pekerja dari 378 perusahaan yang terdampak Covid-19 kecuali sektor pertanian, perkebunan dan industri pengolahan hasil perkebunan (sawit). Namun sekarang setelah diterapkannya adaptasi kebiasaan baru ada 3.228 pekerja dari 86 perusahaan yang telah kembali bekerja terutama dari sektor perhotelan,” ungkapnya.

Selain itu, investasi di Triwulan III 2020 diprediksi mengalami tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya didorong oleh investasi swasta yang bergerak di bidang kelapa sawit dan turunannya. Percepatan pertumbuhan oleh likert scale investasi dan kredit modal kerja yang naik pada triwulan berjalan.

“Pada periode Juli sampai Agustus 2020, ekspor tercatat USD1,4 miliar atau tumbuh 2,1%(yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Perbaikan ini didorong oleh kenaikan harga jual komoditas utama (CPO dan Karet) di pasar internasional. Di satu sisi, permintaan dunia masih belum membaik terindikasi dari pertumbuhan volume ekspor yang justru menurun. Aktivitas produksi sebagian besar negara mitra dagang masih belum sepenuhnya pulih akibat second wave COVID-19. Di satu sisi, impor tercatat USD0,6 miliar, turun drastis -21,9% (yoy) dari triwulan sebelumnya. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh konsumsi dan investasi yang masih terbatas,” katanya.

Baca juga: Bupati Labura Kembali Bersaksi di PN Medan dalam Kasus Korupsi, ini Pengakuannya!

Dengan demikian, pada periode Juli sampai Agustus 2020, Sumut mengalami net eskpor USD0,8 miliar atau tumbuh 26,6% (yoy) lebih baik dari triwulan sebelumnya.

“Jadi, bisa dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumut masih berpotensi untuk tumbuh lebih kuat lagi dengan kebijakan pemulihan ekonomi yang tepat sasaran dibarengi dengan penanganan kesehatan yang optimal,” pungkasnya. (Anita/hm07)

Related Articles

Latest Articles