5.3 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Pengusaha Tahu Tempe di Medan Mogok Tersulut Mahalnya Kedelai

Medan, MISTAR.ID

Mahalnya harga kacang kedelai telah menylut pengusaha tahu dan tempe di Kota Medan sudah tiga hari berturut-turut melakukan aksi mogok produksi.

Para pengusaha rumahan level usaha kecil mikro (UKM) itu mengaku, modal usaha sudah tidak sesuai lagi dengan harga jual, belum lagi gaji pekerja. Sekarang ini harga kacang kedelai di pasaran cukup mahal, mencapai Rp10.000 per kg dari harga normalnya Rp6.000 per kg.

Ketua Asosiasi Pengusaha Tahu Tempe Sumut Herniwati mewakili pengusaha tahu tempe yang ada di Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan aksi mogok produksi yang dilakukan di Kota Medan lantaran janji manis pemerintah yang mengatakan stok kacang kedelai cukup.

Baca Juga: KPPU Telusuri Dugaan Persaingan Tidak Sehat Jalur Pendistribusian Kedelai

Akan tetapi hingga memasuki Februari, stok kacang tidak mencukupi sehingga membuat harga melonjak.

“Katanya stok kacang kedelai cukup. Mana buktinya? Kami pengusaha tahu tempe sangat bergejolak di Kota Medan. Gak ada kacang kedelai dan harga melonjak terus. Dari Rp 6.000 sampai sekarang jadi Rp 10.000 per kg,” tegas Herniwati yang mengeluhkan kesusahan pengusaha tahu tempe di Sumut terutama di Kota Medan pada wartawan, Selasa (9/2/21) sore di kawasan Asam Kumbang, Medan.

Lanjut, Herniwati jumlah penduduk Kota Medan sekitar 14 juta dimana ada 90% mengkonsumsi tahu tempe. Sehingga pengusaha tahu tempe kekurangan bahan.

Baca Juga: Stok Kacang Kedelai Menipis di Sumut

“Pak Gubernur dan DPRD harus turut campur, harus bersuara. Karena kami pengusaha ini mau naikkan harga tidak bisa akan berimbas pada masyarakat kecil yang 90 persen makan tahu tempe. Saya minta kepedulian dan perhatian dari bapak Gubernur serta DPRD. Perhatikan kami pak, harus bapak pantau secepatnya. Kami sudah mogok 3 hari tidak produksi. Karena tidak bisa membeli kacang kedelai harganya semakin melonjak,” keluhnya didampingi pengusaha tahu tempe lainnya yang juga ikut menyeruarakan tuntutan yang sama.

Apabila masalah mereka tak didengarkan maka, pengusaha tahu tempe ini akan melakukan aksi mogok produksi selama 7 hari. “Jadi kami meminta pak Presiden untuk mengimbau masalah ini. Harus peduli sama kami. Mana ini janjinya sama kami. Katanya kacang kedelai ini cukup stoknya tapi nyatanya Wong cilik yang mati.  Saya mohon pada pak Presiden Jokowi harus memperhatikan kami. Kami ini sudah teraniaya kami sudah menderita banget karena kami gak bisa naikkan harga. Tolong diperhatikan ini. Kalau tidak ada imbauan kami akan terus mogok ini. Tolong suarakan keluhan kami juga pak Gubernur,” ungkapnya.

Baca Juga: Pentingnya Memenuhi Nutrisi Anak Selama Pandemi

Di Kota Medan sendiri jumlah dikatakan Herniwati  pengusaha tahu tempe ada sekitar 70 anggota yang terdaftar di Asosiasi Pengusaha Tahu Tempe. Bahkan untuk pengusaha yang kecil sudah tidak bisa produksi lagi lantaran mahalnya harga kedelai.

“Pengusaha yang kecil tidak bisa produksi lagi karena harga kedelai melonjak. Mereka gak bisa naikkan harga di pasar. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak Desember 2020. Hingga saat ini terus melonjak,” pungkasnya.(anita/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles